Busnya Nyaris Tertabrak Kereta, Transjakarta Bakal Dipanggil DPRD DKI
Bus TransJakarta di Halte Bus TransJakarta GBK, Jakarta. (ANTARA-Dewa Ketut SW)

Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli menyebut pihaknya akan segera memanggil PT Transjakarta dalam rapat kerja mendatang. DPRD akan membahas sejumlah masalah yang terjadi terkait BUMD bidang transportasi tersebut.

Salah satunya adalah meminta klarifikasi atas kejadian bus Transjakarta yang hampir tertabrak kereta di perlintasan rel kereta Commuter Line di kawasan Halimun, Jakarta Selatan.

"Komisi B DPRD akan memanggil Transjakarta dalam rapat kerja, terutama membahas tentag kecelakaan-kecelakaan yang kerap terjadi. Melihat per kasus, ya, misalnya kasus yang terakhir ini, di mana bus Transjakarta berhenti di jalur kereta," kata Taufik kepada wartawan, Senin, 7 November.

Atas pemanggilan ini, Taufik menyebut kejadian seperti kecelakaan lalu lintas memang tidak bisa dicegah untuk tidak terulang kembali ke depannya.

Namun, Transjakarta perlu meminimalisasi angka kecelakaan pada busnya. Sebab, dalam beberapa waktu terakhir, peristiwa kecelakaan Transjakarta masih saja terjadi. Salah satunya adalah bus yang menabrak seorang lansia hingga meninggal dunia di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

"13 koridor Transjakarta dengan jalur yang merupakan jalur terpanjang di seluruh dunia memang tidak bisa lepas dari kecelakaan yang masih kecelakaan. Cuma, kemudian yang harus kita perhatikan presentasenya," ungkap Taufik.

"Jadi, persentase dari kecelakaan harus kecil dan makin kecil. Itu yang kita lihat ya. Tapi karena memang volume besar, kecelakaan biasanya sih akan tetap terjadi. Ya cuma kita harapkan direksi, manajemen PT Transjakarta bisa terus terus memperbaiki dirinya sehingga bisa kalau bisa sih zero accident," lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, bus Transjakarta dengan nomor SAF 105 yang melintasi koridor 4 tersendat di tengah perlintasan rel kereta api Commuter Line kawasan Halimun, Jakarta Selatan pada Jumat, 4 November.

Kejadian ini menghebohkan media sosial Twitter. Ketika itu sedang hujan dan situasi lalu lintas cukup padat. Sejumlah warganet mengaku sopir bus memaksa melintas saat sirine peringatan kereta melintas mulai berbunyi.

Namun, berdasarkan penjelasan Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Anang Rizkani Noor, sirine peringatan kereta baru berbunyi saat posisi bus sudah di tengah perlintasan rel.

"Saat bus melintasi rel kereta api Halimun, kondisi jalan cukup padat. Tidak lama kemudian sirine peringatan kereta akan melintas dibunyikan, sedangkan posisi bus masih berada di tengah perlintasan rel," kata Anang dalam keterangannya.

Anang menuturkan, saat itu, sopir bus mengambil keputusan tepat dengan meminta kendaraan di belakangnya untuk mundur sembari ikut memundurkan armada bus.

"Hasil dari inisiatif cepat pramudi, bus bisa dimundurkan pada posisi aman di luar perlintasan rel, seluruh penumpang selamat, dan tidak ada yang keluar bus," ungkap Anang.