JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta PT Transjakarta untuk menerapkan standarisasi atas kelayakan sopir untuk mengemudikan busnya, baik yang dioperasikan Transjakarta maupun mitra operator.
Hal ini diungkapkan Heru saat menanggapi banyaknya kasus kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta dalam beberapa waktu ini.
"Harus ada standarisasi pramudi yang sama untuk pengemudi Transjakarta dan operator," kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 8 November.
Sejak rentetan kecelakaan Transjakarta yang terjadi sepanjang tahun 2021, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi demi meminimalisasi angka kecelakaan Transjakarta.
Salah satunya dengan meninjau ulang standar keompetensi kerja khusus Transjakarta. Namun, sampai saat ini kecelakaan masih saja terjadi.
Heru lantas mendorong agar Transjakarta mengikuti semua rekomendasi keselamatan yang dikeluarkan KNKT. Transjakarta, lanjut dia, harus mengutamakan pola pikir pelayanan busnya dengan aspek keselamatan.
"Ya memang itu harus diterapkan. Kita dorong Transjakarta untuk menerapkan. Artinya, Transjakarta harus membangun pola pikir atau mindset untuk menerapkan safety first di setiap layanannya," tegas Heru.
Kecelakaan Transjakarta beberapa waktu belakangan kembali menjadi perhatian sejumlah pihak. Beberapa contoh kejadiannya yakni bus Transjakarta yang menabrak seorang lansia hingga meninggal dunia, lalu bus yang hampir tertabrak kereta di kawasan Harmoni.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli menyebut pihaknya akan segera memanggil PT Transjakarta dalam rapat kerja mendatang. DPRD akan membahas sejumlah masalah yang terjadi terkait BUMD bidang transportasi tersebut.
BACA JUGA:
"Komisi B DPRD akan memanggil Transjakarta dalam rapat kerja, terutama membahas tentag kecelakaan-kecelakaan yang kerap terjadi. Melihat per kasus, ya, misalnya kasus yang terakhir ini, di mana bus Transjakarta berhenti di jalur kereta," kata Taufik kepada wartawan, Senin, 7 November.