Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah sopir angkot menggelar aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta. Mereka berramai-ramai membawa armada angkutan kotanya memenuhi ruas jalan depan kantor Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono tersebut.

Para sopir dan pemilik armada angkot dengan rute 03, 05, 09, dan 07 wilayah Jakarta Utara ini mengungkapkan keluh kesah hingga merasa diberi harapan palsu oleh Pemprov DKI.

Perwakilan pemilik angkot Jakut, Waridin, mengaku mereka telah ditawarkan untuk bergabung dengan sistem tarif Jaklingko dan meremajakan armadanya menjadi Mikrotrans sejak beberapa tahun lalu.

Namun, hingga kini, janji menggandeng angkot di 4 rute menjadi Mikrotrans tersebut tak kunjung dipenuhi.

Yang terjadi, Pemprov DKI malah mengaktifkan layanan bus Transjakarta 10M rute Pulo Gadung - Wali Kota Jakarta Utara. Rute ini pun sempat didemo oleh para sopir angkot tersebut.

"Kami punya mobil ini bukan sekonyong-konyong gubernur kasih armada. Kami kredit, ada DP-nya, kami cari ke sana-ke mari. Akhirnya apa yang terjadi? Sampai hari ini 4 jalur Jaklingko itu tidak berjalan," ungkap Waridin di Balai Kota DKI, Rabu, 15 Mei.

Di Balai Kota, Waridin dan rekan sopir maupun pemilik angkot yang berunjuk rasa berharap Heru Budi mau menemui mereka.

Harapan mereka, Heru Budi berjanji Pemprov DKI mewujudkan agar mereka bisa bergabung dalam manajemen Transjakarta dengan mengaktifkan Mikrotrans rute JAK111, JAK114, dan JAK116, dan JAK119. Namun, tak ada satupun perwakilan Pemprov DKI yang menemuinya.

Oleh karenanya, Waridin mengaku mereka akan kembali menggelar demo di waktu mendatang dengan membawa jumlah peserta aksi yang lebih banyak.

"Kita akan kerahkan semua yang ada yang kami miliki di Jakarta Utara dan sangat mungkin kita juga mengajak wilayah-wilayah lain. Barangkali ini dianggap sedikit. Kalau ini dianggap sedikit, maka kita akan hadir dengan jumlah yang lebih banyak," imbuhnya.