JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membocorkan sejumlah kriteria pasangan calon yang bakal diusung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Salah satunya, sosok itu harus berasal dari partai politik dan punya jam terbang.
Kata Airlangga, KIB yang terdiri dari Partai Golkar, PAN, dan PPP punya banyak kader mumpuni. Sehingga, di antara mereka harus maju sebagai calon presiden maupun wakil.
"Di sini banyak kader yang sudah berpengalaman. Jam terbangnya tinggi, yang paling penting selain punya NIK, punya KTA. Karena ini KIB adalah koalisi yang anggotanya partai politik. Jadi kalau parpol perlu NIK dan KTA. Ini menjadi kunci," kata Airlangga, dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin, 7 November.
Meski begitu, Airlangga menegaskan koalisi ini tak akan terburu-buru menentukan nama pasangan yang akan diusung. Apalagi, masih ada dua partai yang dikabarkan bergabung sehingga KIB nantinya akan bernama KIB Plus-plus.
Hanya saja Airlangga belum memerinci nama partai yang bakal masuk itu. "KIB masih menunggu satu dua partai lain," tegasnya.
"Jadi kalau satu dua partai lain bergabung baru kita announce siapa yang akan didukung KIB. Namanya KIB Plus-plus," sambung Airlangga.
BACA JUGA:
Selain itu, Airlangga juga mengatakan pengumuman nama calon tak akan dilaksanakan pada November ini. Penyebabnya, bulan ini bertepatan dengan Rabiul Akhir menurut kalender Islam.
Menko Perekonomian ini bilang, pengumuman nama calon yang bakal diusung harus dicari bulan yang terbaik. "Jadi kalau Rabiul Akhir harus berhati-hati. Maka kita mesti cari bulan yang betul-betul alam semestanya mendukung kita dan baik," ungkapnya.
Pertimbangan lainnya, November ini juga bertepatan dengan KTT G20 di Indonesia. Arilangga bilang, gelaran yang dilaksanakan di Bali itu tak boleh tertutup dengan nama calon yang akan diumumkan KIB.
Menurutnya, G20 ini sangat ditunggu keberhasilannya karena akan menjadi warisan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di dunia internasional. Sehingga, KIB tak mau perhatian Presiden Jokowi teralihkan.
"Disini saya nyatakan yang paling siap untuk melanjutkan legacy itu adalah tiga partai politik. Golkar PAN, dan PPP," pungkasnya.