Progres Bendungan Sepaku Semoi yang Bakal Alirkan Air Bersih ke IKN Nunsantara Tinggal 25 Persen
Desain eksterior Istana Kepresidenan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kaltim. (Instagram @nyoman_nuarta)

Bagikan:

KALTIM - Progres pembangunan Bendungan Sepaku Semoi yang berfungsi mengalirkan air bersih ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara telah mencapai 75 persen.

Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV Samarinda Harya Muldianto mengatakan bendungan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim) itu ditargetkan selesai pada Maret 2023.

"Saat ini, pekerjaan terus kita lakukan untuk mencapai target yang telah ditetapkan dan kami optimistis selesai selesai waktunya," katanya dalam temu media nasional di Penajam Paser Utama, Kaltim, dikutip dari Antara, Minggu 6 November.

Dia bilang, apabila bendungan nanti sudah selesai maka akan menyalurkan air bersih ke kawasan IKN serta bisa juga berfungsi untuk irigasi juga sebagai tempat pariwisata.

Manfaat lain keberadaan bendungan ini, katanya, adalah mampu mengalirkan air baku 2.500 liter per detik, yang terbagi 2.000 untuk IKN dan 500 untuk Balikpapan, serta mampu mereduksi banjir sampai 55,26 persen.

Fungsi lain keberadaan bendungan yang memiliki total luas lahan 378 hektare tersebut, juga memiliki nilai strategis dan penting untuk IKN yaitu mampu mengendalikan banjir.

Pengerjaan proyek Bendungan Sepaku Sepoi di Penajam Paser Utara, Kaimantan Timur. ANTARA/Ahmad Wijaya

Pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan selama ini antara lain pekerjaan lahan inspeksi dan fasilitas umum, timbunan bendungan utama, hidromekanikal, pekerjaan jembatan hulu, pekerjaan jembatan hilir, serta pagar kawasan.

"Sumber air di bendungan in nantinya akan berasal dari Sungai Tengin tapi juga dari air hujan di mana tingkat curah hujan di wilayah ini setiap tahun cukup besar," kata Harya.

Biaya pembangunan bendungan ini mencapai Rp556 miliar bersumber dari dana APBN Tahun Anggaran 2019-2023 dengan masa pelaksanaan 2020-2023.

Pembangunan Bendungan Sepaku Sepoi ini telah ditinjau oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, sejumlah menteri, dan pejabat tinggi negara.