Biden Pilih Pria Kulit Hitam Pertama yang Jabat Menteri Pertahanan
Lloyd Austin (tengah) dan Joe Biden pada 2011 (Sumber: Commons Wikimedia)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden memilih pensiunan Jenderal Angkatan Darat Lloyd Austin yang juga mantan komandan Komando Pusat AS menjadi Menteri Pertahanan AS. Jika dikonfirmasi oleh Senat, Austin akan menjadi orang kulit hitam pertama yang memimpin Departemen Pertahanan.

Mengutip CNN, Selasa 8 Desember, Biden menghubungi Austin selama akhir pekan untuk menawarkan posisi tersebut dan Austin menerimanya. Austin muncul sebagai kandidat utama Menteri Pertahanan sejak minggu lalu. 

Terpilihya Austin sebagai Menteri Pertahanan akan menjadikan Austin salah satu anggota Kabinet Biden yang paling menonjol dalam pemerintahan yang akan datang. Menteri Pertahanan mengendalikan badan pemerintah terbesar, memimpin pasukan di seluruh dunia, dan cara kerja internal Pentagon yang rumit menjadikannya salah satu birokrasi paling tangguh di dunia.

Hal tersebut juga menunjukkan bahwa kekuatan politik Austin akan diuji. Ia diharapkan akan menyulap seruan untuk memotong pengeluaran pertahanan, seperti yang diinginkan beberapa orang di Kongres, sambil tetap mendanai teknologi masa depan yang inovatif dan memprioritaskan tantangan yang ditimbulkan oleh Rusia dan China. Semuanya dilakukan sambil mempertahankan pencegahan militer terhadap serangan Iran, Korea Utara, dan ISIS.

Beberapa jam sebelum pemilihan itu, dilaporkan oleh Ketua Komite Angkatan Bersenjata DPR, Adam Smith, seorang Demokrat dari Washington, bahwa dia yakin kandidat lain, Michele Flournoy, adalah orang yang paling memenuhi syarat untuk pekerjaan itu.

"Saya jelas menyampaikan kepada orang-orang Biden bahwa saya pikir Michele Flournoy adalah orang yang paling memenuhi syarat untuk pekerjaan itu," kata Smith. "Itu tidak berarti bahwa dia satu-satunya orang yang bisa melakukan pekerjaan itu."

Austin memiliki sejarah panjang bekerja di Pentagon dan pernah bekerja sama dengan Biden di masa lalu. Ketika menjadi wakil presiden, Biden bekerja dengan Austin di berbagai posisi, terutama ketika Austin menjadi komandan CENTCOM dari 2013 hingga 2016.

Biden dan Austin berdiskusi tentang berbagai masalah termasuk Timur Tengah dan Asia Tengah dan Selatan. Austin juga menjadi wakil kepala staf Angkatan Darat dan panglima pasukan AS di Irak.

"Mereka sudah saling kenal sejak lama," kata seorang sumber. Sumber tersebut mengatakan bahwa historis dari pemilihan itu adalah sesuatu yang membuat Biden bersemangat. Terutama mengingat sejarah militer AS yang menjadi pemecah di banyak wilayah.

Pengumuman resmi diperkirakan akan datang dua minggu setelah Biden meluncurkan anggota kunci dari kebijakan luar negeri dan tim keamanan nasional. Sebelumnya Biden juga telah menunjuk wanita pertama yang memimpin komunitas intelijen AS dan orang Latin pertama yang memimpin Departemen Keamanan Dalam Negeri.

Austin akan membutuhkan surat pernyataan Kongres untuk dikonfirmasi untuk jabatan sipil karena dia pensiun dari dinas tugas aktif sejak empat tahun lalu. Undang-undang federal mengharuskan tujuh tahun pensiun dari tugas aktif sebelum mengambil peran di pemerintahan.