Ketakutan Eks Ajudan ke Ferdy Sambo Terungkap di PN Jaksel, Sempat Dipasang Alat Diduga Penyadap Saat Diperiksa
Ilustrasi-Terdakwa Arif Rachman Arifin di PN Jaksel (Foto: Rizky AP/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Eks ajudan Ferdy Sambo, Adzan Romer mengaku dipasangi alat diduga penyadap sebelum menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri sebagai saksi.

Terungkapnya hal itu bermula ketika penasehat hukum Bharada Richard Eliezer, Ronny Talapessy mempertanyakan soal ada tidaknya ancaman dari Ferdy Sambo.

"Tadi saksi mengatakan kami takut jika keterangan kami tidak sesuai dengan yang lainnya akan berakibat terancamnya kami dan keluarga kami," ucap Ronny dalam persidangan, Senin, 31 Oktober.

"Yang saya mau tanyakan, apa yang membuat saksi takut dan merasa terancam (padahal, red) sudah mengikuti skenario tembak menembak?" sambungnya.

"Takut saja Pak," jawab Romer.

Lantas, Ronny kembali mencecar alasan Romer merasa takut. Lantas, eks ajudan itupun menyebut ketakutannya hanya karena Ferdy Sambo.

"Sama Ferdy Sambo takut ngga?" tanya Ronny.

"Siap takut," jawab Romer.

Kemudian, Ronny mengalihkan pertanyaanya. Romer dicecar soal ada tidaknya ancaman yang diamininya. Bahkan, disinggung mengenai ancaman yang dialami Romer saat pemeriksaan di Bareskrim Polri.

Romer pun mengamini adanya ancaman. Hingga akhirnya dia menceritakan sempat ditempeli alat seperti penyadap sebelum menjalani pemeriksaan.

"Waktu saya pemeriksaaan di Bareskrim di lantai 3. Saya berada di ruang pemeriksan paling pojok. Setelah itu yang periksa saya itu berbicara kamu bawa alat perekam ya? Siap tidak. Apa itu yang merah-merah di badan kamu seperti laser," ucap Romer menceritakan kembali kondisi pemeriksaan.

Hingga akhirnya, penyidik memencabut alat diduga penyadap yang terpasang di kantong baju Romer. "Terus dimatikan lampunya sama bapak itu langsung dicabut," kata Romer.