Saksi Daden Ungkap Ketakutan ART Ferdy Sambo Usai Brigadir J Tewas
Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi menjalani proses rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Duren Tiga, Selasa (30/8). (Antara/Asprilla Dwi Adha)

Bagikan:

JAKARTA - Saksi Daden Miftahul Haq menyebut asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo merasa takut usai terjadinya perstiwa berdarah yang menewaskan Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Bahkan, satu di antaranya memutuskan untuk berhenti bekerja.

Kesaksian Daden itu berawal saat Jaksa Penuntut Umum (JPU) melayangkan pernyataan mengenai seberapa dekat hubungannya dengan semua ART Ferdy Sambo.

"ART tiga kenal semua?" tanya jaksa dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 8 November.

"Kenal," jawab Daden.

Kemudian, eks ajudan Ferdy Sambo menyebut tiga ART itu antara lain, Susi, Rojiah, dan Sartini.

Dari ketiga orang itu, Sartini tak lagi bekerja dengan Ferdy Sambo. Dia memutuskan berhenti sejak dimintai keterangan di Bareskrim atas kasus dugaan pembunuhan Brigadir J.

"Terus ada yang sudah resign terus Sarti," ujar Daden.

"Kapan resignya?" tanya jaksa.

"Seingat saya pas sudah pemeriksaan di Bareskrim," jawab Daden.

Mendengar jawaban itu, lantas JPU mempertanyakan alasan Sartini berhenti bekerja dengan Ferdy Sambo. Daden pun menjawab sepengatahuannya, alasan di balik itu karena merasa ketakutan.

"Itu kenapa resign?" tanya hakim

"Dia lihat berita takut abis itu mengundurkan diri," jawab Daden.

Sebagai informasi, dalam kasus ini, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi didakwa secara bersama-sama melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Sehingga, mereka diduga kuat melanggar Pasal 340 subsider 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat (1) KUHP.