Jabat Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak Tidak Pernah Lupa Akarnya
Raja Charles III dan PM Inggris Rishi Sunak. (Twitter/@RoyalFamily)

Bagikan:

JAKARTA - Dari mengenakan benang suci hingga 'menghormati' sapi, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak tidak pernah lupa akar di tengah kesibukannya, termasuk di sela-sela aktivitas di Pemerintahan Inggris yang dijalaninya.

Terbaru, sebelum memasuki rumah barunya, Downing Street 10, kediaman resmi sekaligus kantor PM Inggris, PM Sunak melakukan 'pooja' atau 'puja',  berdoa seperti yang dilakukan kebanyakan orang Hindu.

Semua mata tertuju pada Rishi Sunak saat ia menjadi perdana menteri pertama yang berasal dari India di Inggris serta termuda dalam lebih dari 200 tahun. Kesediaannya untuk 'mengenakan agamanya di lengan bajunya' telah membanggakan tidak hanya orang Inggris tetapi juga orang India, melansir Firstpost 27 Oktober.

Di India, ketika tersiar kabar tentang pengangkatannya, orang-orang mulai merayakannya. Halaman depan surat kabar India memuat laporan; 'Rishi Sunak, seorang Hindu adalah PM Inggris yang baru', kata Times of India. Saluran berita dan situs web terkenal NDTV mengatakan, putra India bangkit di atas kekaisaran. Media terkenal lainnya, India Today, menulis Sunak “mendapat pekerjaan teratas di Inggris meskipun beragama Hindu.

rishi sunak
PM Inggris Rishi Sunak. (Instagram/rishisunakmp)

Rishi Sunak lahir di daerah Southhampton Inggris dari keluarga India dari seorang ibu apoteker, Usha Sunak, dan ayah Yashvir Sunak yang merupakan dokter umum pada National Health Service (NHS).

Sejak terjun ke dunia politik, Sunak selalu menyebut dirinya 'berakar India' dan memeluk agama Hindu.

Ketika menjadi menteri di Kabinet Theresa May, Sunak mengambil sumpah jabatannya di Bhagavad Gita. Pada saat itu dia berkata, "Saya sekarang adalah warga negara Inggris. Tapi agama saya Hindu. Warisan agama dan budaya saya adalah India. Saya dengan bangga mengatakan, saya seorang Hindu dan identitas saya juga seorang Hindu."

Ia mengulangi pengambilan sumpah jabatan di Gita saat diangkat menjadi menteri keuangan pada 2020.

Tak hanya itu, Sunak juga menahan diri untuk tidak makan daging sapi, seperti dalam wawancara tahun 2015 dengan Business Standard, dia mengatakan tidak pernah makan daging sapi dan "itu tidak pernah menjadi masalah".

PM Sunak juga meletakkan patung Dewa Ganesha di meja kerjanya. Dalam sebuah wawancara dengan Politico, dia dikutip mengatakan telah ' meninggalkan idola' di Downing Street 11, kantor Menteri Keuangan Inggris, untuk 'mendampingi' Perdana Menteri Boris Johnson saat berjuang mengatasi virus corona tahun 2020.

PM Sunak juga melakukan ritual Hindu dan mengunjungi kuil dari waktu ke waktu. Pada Bulan Agustus, saat ia bersaing untuk menjadi pengganti Boris Johnson, Sunak terlihat melakukan 'gau pooja' (penyembahan sapi) di London.

Di bulan yang sama, ia juga terlihat bersama istrinya, Akshata, mengunjungi kuil Bhaktivedanta Manor untuk merayakan ulang tahun Sri Krishna.

Meskipun dibesarkan di Inggris dan pergi ke Winchester, Universitas Oxford dan kemudian Stanford, Sunak bangga dengan akar budayanya dan itu jelas dengan pilihannya untuk mengenakan benang merah suci Hindu 'Kalawa'.

Dia terlihat mengenakan benang suci di pergelangan tangan kanannya, selama pertemuan dengan Raja Charles III pada 25 Oktober, ketika raja secara resmi mengangkatnya sebagai perdana menteri baru. Dia juga terlihat mengenakan benang saat memasuki Downing Street 10 pada Hari Selasa.

Saat Sunak dan keluarganya, Akshata Murty istri yang juga putri co-founder Infosys Narayan Murthy, bersama dua buah hatinya Krishna dan Anoushka, pindah ke Downing Street 10, mereka tidak 'meninggalkan akarnya.'

PM Sunak juga melakukan Diwali. Setelah menyalakan lampu minyak Diwali di luar Downing Street 11 pada November 2020, saat menjabat sebagai menteri keuangan pertama Inggris asal India, menjelang Festival Diwali pada 12 November 2020.

Pada 27 Oktober kemarin, PM Sunak membagikan foto perayaan Diwali di Downing Street 10 pada Rabu malam, mengatakan dia akan melakukan semua yang dia bisa untuk membangun Inggris di mana anak-anak dapat menyalakan diyas mereka - lampu minyak kecil - dan "memandang masa depan dengan harapan," seperti mengutip The National News.

Diketahui, Diwali, festival cahaya lima hari, dirayakan oleh umat Hindu, Sikh dan Jain di seluruh dunia.