JAKARTA - Amerika Serikat melalui juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengeluarkan peringatan tegas, akan ada konsekuensi bagi Rusia apakah itu menggunakan apa yang disebut 'dirty bomb' atau senjata nuklir lainnya.
Washington dan negara-negara Barat lainnya, menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin merencanakan untuk meningkatkan tindakan di Ukraina berdasarkan dalih, Moskow percaya Kyiv akan menggunakan 'bom kotor', perangkat yang dicampur dengan bahan nuklir.
"Ini tentu akan menjadi contoh lain dari kebrutalan Presiden Putin, jika dia menggunakan apa yang disebut 'bom kotor'. Akan ada konsekuensi bagi Rusia apakah itu menggunakan 'bom kotor' atau bom nuklir. Kami sudah sangat jelas tentang itu," tegas Price, melansir Reuters 25 Oktober.
Dia menambahkan, penting bagi Moskow untuk mengetahui sifat mendalam dari konsekuensi yang akan menimpa negara itu, jika terlibat dalam penggunaan nuklir.
Dia tidak merinci konsekuensi itu atau mengatakan apakah itu akan berbeda tergantung pada jenis senjatanya.
Kendati demikian, Price mengatakan Amerika Serikat belum melihat indikasi Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir, tetapi kekhawatiran atas kemungkinan penggunaan 'bom kotor', dipicu oleh peringatan pejabat Rusia bahwa Ukraina sedang bersiap untuk menggunakan bom semacam itu.
BACA JUGA:
"Kami tahu rekam jejak Kremlin dalam hal klaim semacam ini. Tentu saja itulah predikatnya, yang pada akhirnya mendasari kekhawatiran kami," tukas Price.
Amerika Serikat belum melihat alasan untuk menyesuaikan postur nuklirnya sendiri, tambahnya.