Bagikan:

JAKARTA - Amerika Serikat sudah memberi peringatan kepada Rusia jika sampai menggunakan senjata nuklir dalam perangnya di Ukraina. Ada konsekuensi yang harus dibayar mahal.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken klaim, peringatan itu sudah disampaikan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Kami juga telah berkomunikasi secara langsung dan sangat jelas kepada Rusia, Presiden Putin tentang konsekuensinya," kata diplomat tinggi AS itu pada acara Bloomberg seperti dikutip dari CNN, Jumat 28 Oktober.

Namun tidak ada penjelasan lanjutan, bagaimana hal itu dikomunikasikan kepada Putin atau oleh siapa. Sedangkan pihak Kremlin sendiri bilang, pejabat AS tidak berkomunikasi langsung dengannya.

Pejabat pemerintahan Biden memang bilang Moskow telah diperingatkan pada tingkat tertinggi tentang konsekuensi penggunaan senjata nuklir dalam perang. Namun apa yang diucapkan Blinken adalah sebuah penyebutan eksplisit pertama bahwa pesan tersebut telah sampai kepada Putin sendiri.

Blinken mengecam klaim terbaru Rusia bahwa Ukraina sedang mempertimbangkan penggunaan "bom kotor" sebagai "fabrikasi lain dan sesuatu yang juga merupakan puncak tidak bertanggung jawab yang berasal dari tenaga nuklir."

Dia mengatakan Amerika Serikat telah berkomunikasi langsung dengan Rusia "tentang mencoba menggunakan tuduhan palsu ini sebagai dalih untuk segala jenis eskalasi."

“Alasan tuduhan khusus ini membuat kami khawatir adalah karena Rusia memiliki rekam jejak memproyeksikan, yaitu menuduh orang lain melakukan sesuatu yang mereka sendiri telah lakukan atau pikirkan untuk dilakukan,” kata Blinken.

Blinken menegaskan kembali bahwa AS melacak senjata nuklir Kremlin "dengan sangat hati-hati," tetapi belum "melihat alasan untuk mengubah postur nuklir kita."

Namun Duta Besar Rusia untuk Inggris Andrey Kevin mengatakan kepada CNN, negaranya tidak akan menggunakan senjata nuklir dalam perangnya melawan Ukraina.

“Rusia tidak akan menggunakan nuklir. Itu tidak mungkin,” kata Kevin kepada Christiane Amanpour dari CNN.