JAKARTA - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pada Hari Rabu, sangat penting kekuatan nuklir di dunia untuk menghindari segala jenis konfrontasi militer, bahkan jika itu hanya melibatkan senjata konvensional.
Selain itu, Menlu Lavrov juga mengatakan, Barat mendorong Ukraina untuk terus berperang melawan Rusia.
"Penting untuk menghindari bentrokan militer antara kekuatan nuklir, bahkan dengan penggunaan senjata konvensional. Eskalasi mungkin menjadi tidak terkendali," kata Menlu Lavrov, melansir Reuters 1 Desember.
Lebih jauh, Menlu Lavrov menunjukkan Moskow akan terus menegakkan keamanan dan stabilitas global.
"Atas inisiatif Rusia, Presiden (Rusia dan Amerika Serikat) Vladimir Putin dan Joe Biden pada 16 Juni 2021 menegaskan formula Gorbachev-Reagan: tidak boleh ada pemenang dalam perang nuklir dan itu tidak boleh ditinggalkan," jelas Menlu Lavrov, seperti melansir TASS.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengeluarkan serangkaian ancaman nuklir terselubung selama perang di Ukraina. Tetapi, beberapa pejabat tinggi telah berulang kali menyangkal rencana Moskow untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina dan menuduh Barat meningkatkan 'taruhan' nuklir.
BACA JUGA:
Diketahui, negara-negara Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat, telah memberikan paket dukungan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada Ukraina, untuk mendukung perjuangannya melawan Rusia.
Moskow mengatakan itu membuat NATO menjadi pihak dalam konflik, meskipun kedua belah pihak telah menekankan pentingnya menghindari konfrontasi langsung.
Adapun Ukraina bukan anggota NATO, tetapi berusaha untuk bergabung dengan aliansi, sesuatu yang masih jauh dari prospek. Rusia mengatakan ambisi NATO Ukraina dan perluasan aliansi ke arah timur sejak jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, adalah salah satu alasan di balik langkahnya untuk melakukan invasi pada 24 Februari.