Tak Ada Pelanggaran, Relawan Nilai Aneh Ganjar Pranowo Diberi Sanksi PDIP
Ganjar Pranowo usai memberikan klarifikasi atas pernyataan 'siap jadi capres' ke Dewan Kehormatan DPP PDIP. (Tsa Tsia-VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Ganjar Pranowo diberi sanksi teguran lisan oleh DPP PDI Perjuangan (PDIP) imbas pernyataan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu terkait kesiapan menjadi Capres 2024.

Relawan Ganjar Pranowo (GP) Mania menilai aneh atas sanksi yang dijatuhkan kepada Ganjar meski bersifat normatif. Sebab, tidak ada pelanggaran yang dilanggar Ganjar atas pernyataannya itu.

"Sebetulnya aneh juga, yang namanya orang disanksi kan harus ada pelanggaran. Jadi inkonsistensi terhadap pernyataannya bahwa dia diberi sanksi, tapi tidak ditemukan pelanggaran," ujar Ketua GP Mania Immanuel Ebenezer alias Noel di Jakarta, Selasa, 25 Oktober.

"Heran, lucu juga orang yang tidak punya pelanggaran tapi disanksi," sambungnya.

Meski dinilai aneh, Noel menyebut sanksi lisan yang diberikan masih dianggap wajar. "Tapi ya enggak apalah sanksi, kan itu sanksi minimum sekali, kita anggap masih dalam tahapan wajar. Karena kan masa orang gara-gara multitafsir saja masa dihukum," tuturnya.

Noel menganggap, sanksi yang diberikan PDIP sebagai penyeimbang karena Dewan Kolonel yang mendukung Puan Maharani sebagai capres juga diberikan sanksi. Menurutnya, PDIP mungkin ingin bersikap adil meski secara prinsip tidak ada pelanggaran yang dilakukan.

"Ini untuk mengimbangi Dewan Kolonel, makanya prinsip keadilan yang disampaikan Sekjen PDIP biar adil lah, masa Dewan Kolonel diberi sanksi masa Mas Ganjar tidak. Walaupun secara prinsip pelanggarannya tidak ada," ucap Noel.

Namun, Noel berharap, Ganjar tidak mendapat resistensi di internal PDIP. Dia meyakini, Ganjar akan menjaga marwah PDIP dan Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri.

"Biar ada konsolidasi dan biar ada yang namanya kondusifitas. Biar Mas Ganjar menjaga lah marwah partai dan marwah ketua umumnya," kata Noel.

Noel memastikan, relawan Ganjar akan terus memberikan dukungannya terhadap gubernur Jawa Tengah itu. Noel juga berharap, Ketua Umum PDIP rasional dalam mengambil keputusan untuk Pemilu 2024.

"Kita enggak akan pernah mau berhenti (dukung Ganjar) karena ada sanksi dari internal PDIP-nya, itu tidak terpengaruh dengan semangat kita mendukung Mas Ganjar. Kalau kita sebagai pendukung Ganjar tetap tegak lurus bahwa harapan kita tetap Bu Mega sebagai pemegang mandat pasti rasional untuk mengambil pilihan-pilihan politiknya untuk 2024 nanti," kata Noel.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menerima sanksi teguran lisan yang dijatuhkan DPP PDIP Bidang Kehormatan terkait pernyataannya yang siap maju sebagai calon presiden pada 2024 mendatang. Pasalnya, partai belum menentukan nama terkait pencapresan.

Ganjar dipanggil langsung Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun dan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto untuk mengklarifikasi atas pernyataannya tersebut.

“Terima kasih dari Pak Sekjen, Dewan Kehormatan, yang tadi sudah memberikan banyak penjelasan, clearance pada statement saya, dan tentu sebagai kader saya taat, dan tadi diberikan sanksi lisan, tentu ini bagian dari komunikasi publik yang rasanya saya harus memperbaiki,” kata Ganjar saat jumpa pers di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 24 Oktober, sore.

“Maka ketika di antara situasi seperti ini ada statement yang tadi saya sampaikan kemudian menjadi diskursus di publik yang lumayan ramai begitu, kami mendapatkan peringatan. Sebagai kader saya terima. Ini bagian dari disiplin yang tadi disampaikan juga oleh Pak Hasto,” imbuhnya.

Ganjar mengatakan, siapapun nantinya yang akan diusung oleh partai pada Pilpres 2024, dirinya siap patuh terhadap apapun keputusan partai dalam hal ini hak prerogratif Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

“Pak Sekjen sudah bicara, lihat baju saya, semua keputusan terkait pilpres adalah keputusan Ketum. Jadi, semua pasti akan mengikuti. Dan saya orang yang setuju,” kata Ganjar.