JAKARTA - Dua warga negara Rusia ditangkap dan beberapa orang lainnya didakwa dalam skema dugaan penyelundupan teknologi militer Amerika Serikat, dengan beberapa di antaranya digunakan di Ukraina.
Yury Orekhov, pemilik bersama dan kepala eksekutif Nord-Deutsche Industrieanlagenbau (NDA) di Hamburg ditangkap pada Hari Senin di Jerman. Sementara Artem Uss, pemilik bersama NDA lainnya, ditangkap di Italia.
Orekhov dan Uss termasuk di antara lima warga negara Rusia dan dua pedagang minyak Venezuela yang didakwa dalam dakwaan yang dibuka pada Rabu di Pengadilan Federal di Brooklyn, New York.
"Seperti yang dituduhkan, para terdakwa adalah pendukung kriminal bagi oligarki, mengatur skema kompleks untuk secara tidak sah mendapatkan teknologi militer AS dan minyak yang disetujui Venezuela, melalui segudang transaksi yang melibatkan perusahaan cangkang dan cryptocurrency," kata Jaksa Brooklyn Breon Peace, dikutip dari The National News 21 Oktober.
"Upaya mereka merusak keamanan, stabilitas ekonomi, dan supremasi hukum di seluruh dunia," sambungnya.
Washington menuduh Orkehov dan Uss menggunakan NDA sebagai kedok untuk membeli militer sensitif dan teknologi penggunaan ganda dari produsen AS, termasuk semikonduktor canggih dan mikroprosesor yang digunakan dalam pesawat tempur, sistem rudal, amunisi pintar, satelit dan aplikasi militer lainnya.
Menurut AS, barang-barang itu kemudian dikirim ke Rusia, dengan beberapa teknologi yang sama kemudian ditemukan dalam senjata Rusia yang disita di Ukraina.
Tak hanya itu, Orekhov dan Uss juga diduga menggunakan NDA untuk menyelundupkan ratusan juta barel minyak dari Venezuela ke pembeli Rusia dan China.
Mereka termasuk perusahaan aluminium Rusia yang dikendalikan oleh seorang oligarki yang berada di bawah sanksi AS, dan konglomerat penyulingan minyak, gas, dan petrokimia terbesar di dunia, yang berbasis di Beijing.
BACA JUGA:
Sementara itu, dua orang Venezuela yang didakwa dalam kasus tersebut diduga menengahi kesepakatan untuk minyak antara NDA dan Petroleos de Venezuela, perusahaan minyak milik negara, menggunakan perusahaan cangkang untuk menyamarkan transaksi.
Dalam komunikasi dengan salah satu pedagang Venezuela dalam dakwaan, Orekhov diduga mengakui bahwa dia bertindak atas nama oligarki Rusia yang terkena sanksi, dengan mengatakan: "Dia juga berada di bawah sanksi. Itu sebabnya kami bertindak dari perusahaan ini (NDA) Sebagai fronting."