Debat Pilkada Makassar: None Limpo, ADAMA, Deng Ical Saling Unjuk Gigi Program Tangani COVID-19
Pasangan calon di Pilkada Makassar

Bagikan:

JAKARTA - Para pasangan calon di Pilkada Makassar saling unjuk program penanganan COVID-19. Paslon calon wali kota-wakil wali kota sudah memetakan kondisi terkini pandemi COVID-19 untuk dibuatkan program penanganan pada skala wilayah kota. 

Unjuk program penanganan COVID-19 disampaikan saat panelis melalui moderator menanyakan kondisi terkini penanganan virus corona baru. Panelis debat Pilkada Makassar menggali program paslon terkait dengan fakta yang terjadi yakni banyaknya dokter dan perawat yang gugur di medan penanganan COVID-19. 

Pasangan calon nomor urut 4 Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun (IMUN)  menyebut ada 3 fase saat pandemi COVID-19 terjadi di Indonesia. Fase pertama yakni kondisi di mana semua orang mengalami ketakutan sehingga semua informasi termasuk peralatan penangkal COVID-19 dibeli. 

Fase kedua yakni masyarakat menurut Irman Yasin Limpo atau None Limpo sudah memisahkan informasi yang benar atau pun salah. Pada fase ini, pemerintah juga sudah memprioritaskan penanganan COVID-19 baik itu perawatan di rumah sakit atau pun isolasi mandiri. 

“(Ketiga) fase berkembang dan adaptif seperti sekarang. Kami memunculkan program di antaranya bagaimana artificial intelligence masuk dalam penanganan COVID. Jaga jarak, cukup dengan early warning system HP kita, mau dekat satu meter bunyi sendiri. Mau masuk di kerumunan thermal scanner di drone-drone di tempat publik. Ini bagian tidak terpisahkan dari inovasi kita membangun penanganan COVID secara cepat, tinggal mengedukasi tingkat RT dan pendidikan untuk lebih peka terhadap COVID-19,” kata None Limpo dalam debat Pilkada Makassar yang disiarkan Youtube KPU Makassar, Jumat, 4 Desember. 

Sementara itu pasangan calon nomor urut 1, M Ramdhan ‘Danny’ Pomanto-Fatmawati Rusdi berbicara soal gerakan masyarakat untuk meningkatkan imun kesehatan dan ekonomi. 

"Masa pandemi tidak cukup hanya dengan menerapkan protokol kesehatan 3M dan 3T (testing, tracing, treatment), yang lebih utama kesadaran dan preventif, mulai dari scope kecil berbasis lorong yang mendeteksi dini,"

Fatmawati Rusdi

Sedangkan paslon nomor urut 3 di Pilkada Makassar Syamsu Rizal-Fadli Ananda (DILAN) menyebut pola penanggulangan COVID-19 dengan prinsip triangle trust. 

“Ada pemerintah, partisipasi masyarakat, dan tentunya tenaga kesehatan. Tentunya kita tidak ingin membiarkan masyarakat mencari sendiri apa yang mesti dilakukan, pemerintah mesti intervensi untuk menentukan kesiapsiagaan terpadu berbasis masyarakat,” kata Syamsu Rizal yang akrab disapa Deng Ical.

Pola intervensi pemerintah skala kota disebut Deng Ical bisa dilakukan di tingkat pendidikan dan lingkungan skala RT.

“Sehingga kita merencanakan RT/RW sehat, sekolah siaga bencana,” kata Deng Ical.