Debat Pilkada Makassar: DILAN Tak Mau Main-main Hajar Pedagang Narkoba yang Kurang Ajar
Pasangan calon nomor urut 3 Syamsu Rizal-Fadli Ananda (DILAN)

Bagikan:

JAKARTA - Pasangan calon nomor urut 3 Syamsu Rizal-Fadli Ananda (DILAN) ingin menghidupkan lagi badan narkotika tingkat kota di Makassar. Penanganan narkoba disebut perlu dukungan kuat dari segi infrastruktur dan suprastruktur.

“Soal narkoba tidak boleh main-main. Narkoba merusak bangsa, kami akan kosentrasi penuh untuk memastikan masyarakat Makassar aman dari narkoba,” kata calon wali kota Syamsu Rizal dalam debat Pilkada Makassar yang disiarkan Youtube KPU Makassar, Jumat, 4 Desember.

Ada tiga hal yang diprioritaskan DILAN dalam pemberantasan narkoba. Pertama, badan narkotika tingkat kota ingin dihidupkan lagi setelah dilikuidasi. 

“Untuk memastikan infrastruktur dan suprastruktur pemerintahan cukup kuat untuk melawan pedagang dan penyalur narkoba yang kurang ajar,” tutur calon wali kota Makassar yang akrab disapa Deng Ical ini.

Kedua, DILAN ingin memastikan lingkungan strategis mulai dari tingkat pendidikan yakni sekolah. Tujuannya memastikan pelajar terlindungi dari pengaruh narkoba.

Sedangkan ketiga yakni pola pendekatan hukum Keadilan restoratif (Restorative justice). Pengguna yang menjadi korban dari narkoba disebut Deng Ical tak boleh disamakan penanganannya. 

“Mereka korban pengguna narkoba tidak boleh diperlakukan sama dengan pengedar dan orang yang ambil keuntungan ekonomi dari narkoba,” kata Deng Ical.

Soal penjelasan ini paslon nomor urut 1 M Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (ADAMA) menyatakan sepakat dengan DILAN mengenai penanganan narkoba.

“Komitmen ADAMA untuk penanganan narkoba sangat jelas, penanganan narkoba bukan hanya tugas pemerintah tapi tugas kita semua dan kita lebih mengutamakan pendekatan preventif promotif berbasis RT, lorong. Lorong, akan deklarasi diri lorong antinarkoba,” kata Fatmawati sekaligus berbicara program ADAMA pada debat Pilkada Makassar.