JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera memeriksa kesehatan Lukas Enembe. Mereka akan membawa tim dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk memeriksa kondisi Gubernur Papua tersebut.
"Kita sudah berkoordinasi dengan IDI. Dan ya, mungkin dalam beberapa waktu ke depan kita akan mengirim tim kesehatan dari IDI untuk memeriksa yang bersangkutan sebagai second opinion," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata kepada wartawan, Senin, 17 Oktober.
Alexander mengatakan tim dari IDI dibutuhkan karena mereka independen. Dia menegaskan komisi antirasuah tak mau begitu saja percaya dengan keterangan dokter dari kubu Lukas.
"Untuk penegakan hukum itu, kesehatan harus diperiksa oleh tim dokter yang independen," tegasnya.
KPK tak mau langsung menyatakan kondisi Lukas tak layak diperiksa walaupun ada hasil dari dokter di Singapura.
"Kami tidak serta merta menerima (hasil, red) dokter dari Singapura itu," ujar Alexander.
BACA JUGA:
Diberitakan sebelumnya, KPK menetapkan Lukas Enembe sebagai tersangka. Hanya saja, kasus yang menjeratnya belum dirinci.
Lukas sebenarnya akan diperiksa pada Senin, 26 September di gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan lalu. Namun, pemeriksaan tersebut urung dilakukan karena Lukas mengaku sakit dan tak bisa memberikan keterangan.
Selanjutnya, KPK akan kembali melakukan pemanggilan yang belum diinformasikan pastinya. Lukas diminta kooperatif memenuhi paanggilan penyidik KPK karena keterangannya dibutuhkan untuk membuat terang dugaan korupsi yang terjadi.