Laporan TGIPF Kanjuruhan yang Dibawa Mahfud MD Setebal 124 Halaman
Aparat keamanan menembakkan gas air mata saat Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu malam 1 Oktober 2022. (Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Kanjuruhan baru saja melaporkan hasil investigasi Tragedi Kanjuruhan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Laporan TGIPF setebal 124 halaman.

Laporan itu berisi semua temuan TGIPF terkait derby Jawa Timur di Liga 1 yang menewaskan 132 jiwa itu. Hasil investigasi tersebut bisa dijadikan rekomendasi seluruh stakeholder terkait untuk penyelenggaraan laga sepak bola Tanah Air yang nyaman dan aman di masa depan.

"Kami sudah sampaikan semua yang kami temukan dan semua rekomendasi untuk semua stakeholder, baik pemerintah PUPR menpora Menkes dsb sudah kami tulis rekomendasinya di dalam 124 halaman laporan," kata Menko Polhukam sekaligus Ketua TGIPF Kanjuruhan, Mahfud MD, usai melaporkan temuan TGIPF kepada Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat 14 Oktober.

Mahfud mengatakan, tim investigasi juga memberikan catatan kepada seluruh elemen yang terlibat dalam pertandingan Arema FC vs Persebaya pada Sabtu 1 Oktober malam agar tidak melupakan moralitas dalam menghadapi Tragedi Kanjuruhan.

"Bertanggung jawab itu pertama berdasar pada aturan resmi. Kedua aturan moral, karena tanggungjawab itu kalau berdasar aturan namanya tanggungjawab hukum," kata Mahfud.

Mahfud menyampaikannya, menyusul banyak stakeholder terkait pertandingan sepak bola berujung kericuhan ini angkat tangan atau melempar tanggung jawab. Menurutnya, jika pihak-pihak mendasarkan diri dari norma formal maka semuanya menjadi tak bersalah.

"Karena yang satu mengatakan, 'aturannya begini sudah kami laksanakan', yang satu bilang 'saya sudah kontrak, saya sudah sesuai dengan statuta FIFA', sehingga di dalam catatan kami disampaikan bahwa pengurus PSSI harus bertanggungjawab dan suborganisasinya," tandasnya.