Bagikan:

JAKARTA - Maskapai penerbangan Qatar Airways menambah tenaga kerjanya sebanyak 10.000 orang, untuk menangani masuknya penumpang yang terbang ke Doha untuk Piala Dunia 2022 dan sejalan dengan ekspansi pasca-pandemi yang lebih luas.

Operator yang berbasis di Doha ini berada di tengah-tengah upaya perekrutan yang akan mengangkat total tenaga kerjanya menjadi lebih dari 55.000 dari sekitar 45.000 saat ini, seorang juru bicara, yang menolak disebutkan namanya.

"Qatar Airways berada pada lintasan pertumbuhan setelah COVID dan dengan persiapan Piala Dunia yang berjalan lancar, itu meningkatkan perekrutan di seluruh maskapai," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, seperti dilansir 18 Oktober.

Pihak maskapai menolak untuk mengatakan berapa banyak posisi baru yang akan permanen. Sebelumnya, Qatar Airways memangkas jumlah staf menjadi di bawah 37.000 pada tahun 2021, setelah mengurangi tujuannya ke 33 kota selama puncak pandemi pada tahun 2020. Sejak itu, operasinya ditingkatkan kembali ke lebih dari 150 tujuan.

Proses rekrutmen sendiri diadakan di Filipina, India, dan negara-negara lain pada akhir September, kata juru bicara itu.

Belum jelas berapa banyak staf baru yang akan ditempatkan saat Piala Dunia dimulai pada 20 November di Qatar, negara Timur Tengah pertama yang menjadi tuan rumah Piala Dunia sepak bola.

Selama turnamen, Qatar Airways menyesuaikan 70 persen dari jadwalnya untuk memberi jalan bagi penerbangan tambahan yang tiba di Doha, membatalkan penerbangan lain serta mengurangi frekuensi untuk membebaskan pesawat guna memenuhi permintaan dari penggemar.

Maskapai lain akan secara signifikan meningkatkan penerbangan ke Qatar, yang telah membuka kembali bandara lama untuk acara tersebut.

"Ini akan menjadi tantangan besar untuk dapat mengelola permintaan yang bergerak sangat cepat ini untuk jumlah penonton yang sangat besar," ujar CEO Qatar Airways Akbar al-Baker kepada wartawan awal tahun ini.

Diketahui, Qatar menghadapi kekurangan personel yang luas karena bersiap untuk menerima sekitar 1,2 juta pengunjung selama Piala Dunia selama sebulan, yang diperkirakan akan memberi tekanan pada sektor infrastruktur, perhotelan dan keamanannya.