Bagikan:

JAKARTA - Lembaga Riset & Konsultan Trust Indonesia meluncurkan hasil survei nasional para pemimpin opini publik tentang 5 kandidat calon presiden pada 12 Oktober 2022 di Jakarta. Kelima calon presiden tersebut adalah: Airlangga Hartato, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Puan Maharani. Kepada VOI, Effendi Gazali menyatakan bahwa semua pendapatnya yang dikutip tentang hasil survei itu adalah benar. "Namun barangkali karena berita daring biasanya cepat dan pendek, maka beberapa keterangan saya belum termuat," tutur Effendi di Jakarta, 14 Oktober.

Pakar komunikasi ini menambahkan: "Saya memberikan catatan khusus tentang metodologi pada survei tersebut. Pertama, responden atau pakarnya belum mendekati peta pemilih Indonesia. Pakar di Sumatera jauh lebih banyak daripada di Jawa. Kedua, latar belakang atau profesi akademisi digabung aktivis mahasiswa, atau kalangan kampus, jauh melebihi profesi lainnya. Ketiga, ternyata para responden yang tidak puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo tinggi sekali yaitu 67,9 %. Jadi ini berbeda dibanding hasil survei nasional lembaga lain."

Dengan demikian, menurutnya, hasil survei Trust Indonesia harus dibaca dalam konteks responden yang seperti itu. Hasil survei Trust Indonesia memang menunjukkan Anies Baswedan unggul signifikan di semua aspek Kinerja maupun Kelayakan dibanding 4 kandidat calon presiden potensial lainnya.

Effendi Gazali. (Ist)
Effendi Gazali. (Ist)

Effendi Gazali juga meminta hasil survei ini dibaca sebagai potret still (foto sesaat) 7 sampai 11 Oktober 2022. "Tentu ini terkait dengan kesegaran atau euforia peristiwa Deklarasi Anies Baswedan oleh Partai Nasional Demokrat. Ini akan fair bagi Prabowo Subianto yang juga sudah dideklarasikan oleh partai tertentu. Namun akan menjadi relatif tidak adil bagi Ganjar atau Puan dan Airlangga yang belum dideklarasikan. Dalam konteks dan semua catatan itu, maka angin perubahan zaman memang tampaknya menghampiri Anies Baswedan," tuturnya.

Effendi Gazali juga menyambut gembira bahwa Trust Indonesia akan kembali membuat survei pada saat seluruh capres dan cawapres terdaftar secara resmi di KPU nantinya. "Hasilnya bisa saja berbeda dibandingkan survei pada 7 sampai 11 Oktober itu. Berapa pasangan yang akhirnya resmi jadi kandidat, serta nama para wakil presidennya akan sangat menentukan," tutur Effendi menutup pembicaraan pada VOI.