WONOGIRI - Seorang perempuan lanjut usia (lansia) asal Dusun Gledegan, Desa Pondok, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Kijem, 84, diduga menjadi korban penipuan. Dua perhiasan berupa cincin raib oleh orang tak dikenal (OTK) yang mendatangi rumahnya, Rabu, 5 Oktober lalu. Kerugian yang dialami Kijem ditaksir mencapai Rp5 juta.
Kabar dugaan penipuan itu mulanya diketahui lewat video yang viral di media sosial. Dalam video itu, perempuan lanjut usia yang diketahui bernama Kijem bercerita dirinya menjadi korban penipuan.
Modusnya, orang tak dikenal yang mengaku dari petugas kecamatan mendatanginya, menawarkan agar Kijem dapat menerima bantuan sosial (Bansos).
Alih-alih mendapat bantuan, dalam video itu, Kijem berkisah bahwa yang terjadi justru orang tak dikenal itu membawa kabur dua cincinnya. Kabar video viral itu dibenarkan Kepala Desa (Kades) Pondok, Sularno. Menurutnya, dugaan penipuan yang di desanya terjadi saat Kijem berada di rumah sendirian.
“Katanya ada orang mau kasih bantuan. Syaratnya diambil foto-fotonya terus ditanya-tanya, sudah dapat bantuan atau belum. Tapi saat difoto, orang tidak dikenal itu menyuruh Kijem melepas perhiasannya, biar enggak kelihatan sewaktu difoto,” ujarnya, Senin, 10 Oktober.
BACA JUGA:
Seusai kejadian yang menimpa Kijem, Kades Sularno mengaku telah mengambil inisiatif berupa mendatangi warga terduga korban penipuan. Kasus tersebut, lanjutnya, juga telah ditangani kepolisian sektor (Polsek) Ngadirojo.
“Awalnya memang enggak ada laporan ke kami. Tapi kami berinisiatif mendatanginya. Kasus itu kini sudah dilaporkan ke polisi. Polsek sudah turun ke TKP [tempat kejadian perkara]. Kerugiannya sekitar Rp5 juta,” imbuhnya.
Kapolres Wonogiri, AKBP Dydit Dwi Susanto telah mengetahui kabar dugaan penipuan yang dialami warga Desa Pondok, Kecamatan Ngadirojo. Kasus itu juga tengah didalami Polsek Ngadirojo. Lebih lanjut, AKBP Dydit mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati pasca kejadian penipuan dengan modus pendataan bansos.
Kapolres Wonogiri itu juga akan meminta Bhabinkamtibmas di setiap wilayah agar berjaga-jaga.
“Kami minta Bhabinkamtibmas dapat menyebar nomor teleponnya ke sejumlah desa binaannya, sehingga peristiwa penipuan itu dapat didengar langsung oleh anggota Bhabin yang membina desa,” paparnya.
Sebab, peristiwa yang dialami Kijem menurutnya dapat merambah ke wilayah kecamatan lainnya.
“Tak menutup kemungkinan akan merambah ke kecamatan lainnya. Jadi kami imbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan waspada terhadap modus serupa,” pungkas AKBP Dydit.