Bagikan:

JAKARTA - Sebuah televisi Iran diduga diretas selama program berita malam Hari Sabtu, menurut outlet pro-reformasi IranWire, yang membagikan klip insiden tersebut.

Kantor Berita semi-resmi Tasnim melaporkan, siaran berita oleh Jaringan Berita Republik Islam Iran (IRINN) di bawah Penyiaran Republik Islam Iran (IRIB), diretas untuk beberapa saat oleh elemen anti-revolusioner, pada pukul 9 malam.

Klip insiden yang sekarang viral menunjukkan IRIB/IRINN menayangkan segmen tentang Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei menghadiri pertemuan di kota selatan Bushehr, yang disela dengan video topeng kartun dengan janggut dan alis tebal dengan latar belakang hitam.

Video topeng itu diikuti oleh layar yang menampilkan foto Khamenei dengan target di wajahnya bersama foto Nika Shahkarami, Hadis Najafi, Mahsa Amini, dan Sarina Esmailzadeh, semua wanita muda yang telah meninggal di Iran dalam sebulan terakhir, melansir CNN 10 Oktober.

Amini (22), meninggal setelah ditahan polisi moral. Tiga lainnya, dua di antaranya masih remaja, tewas dalam aksi protes yang meletus sejak kematian Amini.

Di samping foto-foto di layar ada pesan yang berbunyi, "Bergabunglah dengan kami dan bangkitlah" serta "Darah pemuda kami menetes dari genggaman Anda," bersama dengan tautan media sosial untuk kelompok peretas Edaalat-e Ali, yang diterjemahkan menjadi Keadilan Ali.

Gambar tersebut diketahui tetap di layar selama beberapa detik.

Edaalat-e Ali tampaknya mengambil kredit untuk peretasan itu, mengunggah klip di akun media sosial mereka yang mengatakan, "Atas permintaan orang-orang, kami memenuhi janji kami dan melakukan hal yang tidak terpikirkan untuk membebaskan Iran."

Diketahui, protes nasional telah mencengkeram Iran selama berminggu-minggu setelah kematian Amini, usai dia ditahan oleh polisi moral pemerintah, diduga karena tidak mengenakan jilbabnya dengan benar.

Kematiannya telah memicu bentrokan kekerasan antara demonstran dan pihak berwenang, dilaporkan menyebabkan banyak orang tewas dan luka-luka.