JAKARTA - Ketinggian banjir atau genangan paling tinggi di DKI Jakarta hingga Senin 10 Oktober pagi terdapat di Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan. Informasi itu berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada pukul 06.00 WIB.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Isnawa Adji mengatakan pihaknya telah mengerahkan ratusan personel gabungan untuk menyedot genangan. Tak hanya di Jakarta Selatan, tetapi juga di Jakarta Timur. Dua wilayah itu 53 Rukun Tetangga (RT)-nya masih terendam banjir dengan ketinggian beragam pagi ini.
"Kami mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan," kata Isnawa di Jakarta, Senin 10 Oktober.
BPBD DKI mencatat hingga pukul 06.00 WIB ketinggian banjir atau genangan paling tinggi terjadi di lima RT di Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan, dengan ketinggian 60 cm-3 meter.
Kemudian di Kelurahan Balekambang, Jakarta Timur, terdapat dua RT yang terdampak banjir ketinggian 1,6 meter hingga 2,1 meter.
Selain itu, ada empat RT di Kelurahan Cawang, Jakarta Timur, terdampak banjir ketinggian 80 cm hingga 2 meter.
"Saat ini 53 RT terdampak banjir atau 0,174 persen dari 30.470 RT di Jakarta," kata mantan Wakil Wali Kota Jakarta Selatan itu.
Hingga pukul 06.00 WIB, selain wilayah tersebut, total wilayah terdampak banjir di Jakarta Selatan ada 20 RT, yakni dua RT di Kelurahan Tanjung Barat dengan tinggi banjir 60 cm hingga 1,2 meter.
Kemudian, ada satu RT di Kelurahan Pengadegan dengan ketinggian 1,4 meter, Kelurahan Rawajati sebanyak tiga RT dengan ketinggian 70 cm hingga 1,2 meter.
Selanjutnya, di Kelurahan Kebon Baru ada dua RT ketinggian 70 cm dan di Kelurahan Manggarai ada tujuh RT ketinggian 40 cm.
BACA JUGA:
Sedangkan di Jakarta Timur total ada 33 RT terkena banjir, yakni di Kelurahan Cililitan ada dua RT terdampak banjir ketinggian 40 cm hingga satu meter.
Sementara di Kelurahan Bidara Cina ada 12 RT dengan ketinggian air 40 cm hingga 1,8 meter dan di Kelurahan Kampung Melayu ada 13 RT dengan ketinggian banjir 40 cm hingga 1,35 meter.
Isnawa menambahkan, meluapnya Kali Ciliwung itu karena curah hujan tinggi menyebabkan kenaikan status Bendung Katulampa Siaga Satu atau Bahaya dan Pos Pantau Depok Siaga Dua atau Siaga pada Minggu 9 Oktober malam.
BMKG sebelumnya memperkirakan untuk periode 9-15 Oktober 2022, terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang melanda sebagian wilayah DKI Jakarta.