Mulai Surut, Tinggal 9 RT di Jakarta Terendam Banjir
Ilustrasi banjir di Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta, pada Februari 2021. (Antara-Aprillio Akbar)

Bagikan:

JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat titik banjir di Jakarta akibat hujan semalam mulai berkurang. Dari 81 RT terdampak, sebanyak 9 RT masih terendam banjir per Rabu 5 Oktober, pukul 06.00 WIB.

"BPBD mencatat genangan yang sebelumnya terjadi di 81 RT, saat ini menjadi 9 RT atau hanya 0,03 persen dari 30.470 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya, Rabu, 5 Oktober.

Di Jakarta Barat, banjir melanda 1 RT di Kelurahan Kedoya Selayan dengan ketinggian air 20 sentimeter dan 1 RT di Kelurahan Kebon Jeruk dengan ketinggian air hingga 80 sentimeter.

"Penyebabnya curah hujan tinggi dan luapan Kali Pesanggrahan," ujar Isnawa.

Di Jakarta Timur, banjir melanda 1 RT di Kelurahan Kebon Pala dengan ketinggian air 60 sentimeter, 2 RT di Kelurahan Makasar dengan ketinggian air hingga 50 sentimeter, dan 1 RT di Kelurahan Rambutan dengan ketinggian air hingga 45 sentimeter.

"Penyebabnya curah hujan tinggi dan luapan Kali Cipinang," ujar Isnawa.

Kemudian di Jakarta Pusat, banjir melanda 3 RT di Kelurahan Bendungan Hilir dengan ketinggian air mencapai 40 sentimeter. Penyebabnya adalah luapan Kali Krukut.

Adapun, saat ini terdapat ratusan pengungsi yang tersebar di beberapa titik. Di antaranya adalah 79 jiwa di Masjid Al Fatah, Kelurahan Mampang Prapatan; 175 jiwa di Ruang Serbaguna Kantor Lurah Kuningan Barat; 78 jiwa di Musala Al Inayah dan rumah warga RW 08, Kelurahan Pejaten Barat; serta 29 jiwa di Masjid Al Bahri, Kelurahan Makasar.

Sebagai upaya penanggulangan banjir, BPBD DKI menyiagakan petugas untuk memantau seluruh genangan di setiap wilayah dan mengoordinasikan unsur dinas terkait untuk melakukan penyedotan genangan bersama dengan para lurah dan camat setempat.

"Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," tandasnya.