Banjir Kiriman Rendam Empat Kawasan di Tanjung Pandan Belitung 
Banjir kiriman yang terjadi di Belitung merendam rumah warga (ANTARA/Kasmono-Apriliansyah)

Bagikan:

BELITUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat empat kawasan di Tanjung Pandan terendam akibat banjir kiriman dengan ketinggian bervariasi.

"Banjir yang merendam empat kawasan khususnya di Desa Air Raya, Tanjung Pandan merupakan banjir kiriman," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Belitung, Agus Supriadi, di Tanjung Pandan dilansir ANTARA, Jumat, 5 Januari.

Banjir tersebut merupakan banjir kiriman yang juga sempat merendam wilayah Desa Selumar, Sijuk, pada Kamis (4/1).

"Karena sebelumnya di Desa Selumar juga sempat terendam banjir atau tergenang air akibat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang turun sejak pagi hingga sore hari," ujarnya.

Menurut Agus, empat kawasan yang terendam banjir di Tanjung Pandan adalah Jalan KH Ahmad Dahlan RT 24/ RW.29 Desa Air Raya, Jalan Serma Abdullah RT 16/RW.06 Desa Air Raya, Jalan Padat Karya RT. 12/RW.04, dan Jalan Cempedak Perumahan Billiton Regency RT 43/RW.14 Desa Air Rayak.

"Berdasarkan pendataan tim di lapangan, sebanyak 74 unit rumah warga terendam banjir dan 259 jiwa terdampak," katanya.

Pihaknya menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) guna membantu mengevakuasi warga beserta barang-barang berharga ke tempat yang lebih aman.

 

Menurut keterangan warga, banjir mulai merendam kawasan di Jalan Serma Abdullah sejak Kamis (4/1) pukul 23.00 WIB dan di kawasan lainnya pada Jumat (5/1) pukul 04.00 WIB.

Saat ini ketinggian air berangsur surut dan warga mulai membersihkan tempat tinggal mereka yang sempat terendam banjir.

BPBD Belitung, lanjut Agus, tetap mengimbau warga di daerah itu agar mewaspadai banjir susulan di tengah kondisi musim penghujan sekarang ini.

"Karena empat kawasan yang terendam banjir tersebut merupakan daerah rawan banjir dan berada di aliran sungai Air Raya yang bisa meluap jika hujan dengan intensitas lebat," katanya.