JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyiapkan infrastruktur untuk menangani genangan air karena curah hujan di Jakarta saat ini tergolong tinggi mencapai 150 milimeter per dua jam atau lebih tinggi dari dari rata-rata per hari mencapai 150 milimeter.
"Yang biasanya 150 milimeter per hari bisa 150 milimeter dua jam karena itu bisa dibayangkan volume air yang tergenang yang kemudian memberikan banjir," kata Anies di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, dilansir ANTARA, Sabtu, 8 Oktober.
Dengan keadaan itu, dataran yang rendah dan cekung menjadi rawan terjadi banjir karena intensitas curah hujan hang tinggi.
Untuk itu, Anies mengoptimalkan seluruh infrastruktur agar dapat mengantisipasi dan mempercepat penanganan banjir akibat hujan ekstrem.
Sebelumnya, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI mengerahkan sebanyak 455 pompa stasioner dan 457 pompa keliling untuk menyedot banjir saat banjir yang melanda sejumlah lokasi di Jakarta pada beberapa hari lalu.
Adapun ketinggian air bervariasi mulai 40 centimeter hingga 1,3 meter akibat curah hujan tinggi dan luapan beberapa sungai di antaranya Kali Pesanggrahan, Kali Krukut dan Kali Cipinang.
BACA JUGA:
Selain alat pompa dari Dinas SDA, ratusan petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) dan jajaran BPBD DKI juga diterjunkan dalam penanganan banjir.
Tak hanya di permukiman, genangan juga terjadi di sejumlah ruas jalan di Jakarta sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas.
BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan yang terjadi.
Dalam keadaan darurat, masyarakat dapat menghubungi nomor telepon 112, gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya menginformasikan potensi cuaca ekstrem di DKI Jakarta yang diperkirakan berlangsung 2-8 Oktober 2022.