JAKARTA - Presiden Masoud Pezeshkian menegaskan, rudal Iran ditujukan untuk membuat gentar mereka yang ingin menargetkan negara tersebut, dan tidak dimaksudkan untuk digunakan untuk melancarkan tindakan agresi terhadap negara lain.
"Kami memiliki (rudal) (yang kami miliki) sehingga mereka tidak akan berani menyerang kami. Rudal kami tidak dimaksudkan (untuk digunakan) untuk melakukan serangan terhadap siapa pun atau (berkontribusi pada) ekspansionisme," kata Presiden Pezeshkian Hari Senin, dilansir dari Mehr 5 November.
Lebih jauh Presiden Pezeshkian mengatakan, negara tersebut telah mengembangkan proyektil pertahanan sehingga pihak-pihak seperti rezim Israel tidak akan dapat menargetkan negaranya.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Pezeshkian memuji warga Palestina yang tinggal di Gaza atas "penghormatan dan kebesaran" mereka yang telah melarang rezim Israel memaksa mereka untuk menyerah, meskipun telah menargetkan wilayah pesisir itu dengan segala yang dimilikinya selama lebih dari setahun sekarang.
Dalam konteks yang sama, Presiden Pezeshkian mengecam rezim Zionis karena mengklaim menghormati hak asasi manusia dan hukum internasional, sementara otoritasnya melakukan "kekerasan, genosida, kejahatan, dan pembunuhan di balik penampilan mereka yang rapi dan mengenakan dasi."
Hingga Hari Minggu, otoritas kesehatan kesehatan Gaza mengonfirmasi, jumlah korban tewas Palestina akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 telah bertambah menjadi 43.341 orang, sementara korban luka-luka mencapai 102.105 orang, dengan mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak, dikutip dari WAFA.
SEE ALSO:
Kontradiksi antara klaim dan tindakan rezim tersebut menunjukkan "ketidaksenonohan dan kurangnya identitas" rezim tersebut, katanya Presiden Pezeshkian.
Ia juga mengecam mereka yang menuduh Iran gagal mematuhi hak asasi manusia, dengan mengatakan pihak-pihak yang telah melontarkan tuduhan terhadap negara tersebut adalah pihak yang sama yang telah melancarkan serangan mematikan terhadap bangsa Iran, termasuk wanita dan anak-anak, dengan senjata kimia dan menargetkan sumber penghidupan rakyat dengan sanksi.