JAKARTA - Iran meningkatkan keterlibatannya secara signifikan dengan negara-negara Arab dalam beberapa pekan terakhir.
Para pejabatnya ‘bolak-balik’ bepergian antar-negara tetangga untuk berkonsultasi ketika Israel merencanakan kemungkinan serangan terhadap Republik Islam tersebut.
Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi mengatakan dia melakukan perjalanan ke Arab Saudi dan negara-negara lain pada Rabu, 9 Oktober, beberapa hari setelah mengadakan pertemuan di Beirut dan Damaskus.
Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, melakukan perjalanan ke Qatar sehari setelah Teheran menyerang Israel dengan sejumlah besar rudal pekan lalu.
Perjalanan ke Riyadh akan menandai pertemuan ketiga Iran-Saudi dalam waktu kurang dari sebulan.
BACA JUGA:
Menteri luar negeri kedua negara bertemu di sela-sela Majelis Umum PBB akhir bulan lalu, kemudian Pezeshkian bertemu dengan menteri luar negeri Saudi di Qatar awal bulan ini.
“Iran bertekad untuk terus mengkonsolidasikan hubungannya dengan negara-negara tetangganya demi mencapai keamanan dan stabilitas berkelanjutan serta kerja sama ekonomi yang akan menguntungkan semua negara di kawasan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei pada X dilansir CNN.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memerintahkan serangan terhadap Israel sebagai tanggapan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, komandan Iran Abbas Nilforoushan dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.
Israel belum mengumumkan bagaimana mereka akan menanggapinya tetapi berjanji akan melakukan serangan balik.
Araghchi sedang melakukan perjalanan ke Arab Saudi, sekutu utama AS, untuk berkonsultasi mengenai perkembangan regional dan mencoba menghentikan kejahatan rezim Zionis di Lebanon dan Gaza,” katanya kepada media lokal.