JAKARTA - Dua orang Rusia yang melarikan diri dari dinas militer, tiba di Alaskan, Amerika Serikat untuk mencari suaka, kata pihak berwenang, Kamis.
Kantor Senator Lisa Murkowski, yang mewakili Alaska, mengatakan kedua orang Rusia itu mengaku mencari suaka untuk menghindari wajib militer. Mereka ditemukan di dekat Kota Alaska sekitar 40 mil (64 km) dari pantai Rusia.
Senator Dan Sullivan, yang juga mewakili Alaska, mengatakan pejabat Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan sedang menilai kasus tersebut, yang menunjukkan bahwa "rakyat Rusia tidak ingin perang agresi Putin melawan Ukraina."
Sementara itu, Departemen Keamanan Dalam Negeri mengkonfirmasi kedua orang itu tiba pada Hari Selasa.
"Orang-orang itu diangkut ke Anchorage untuk diperiksa, yang mencakup proses penyaringan dan pemeriksaan, dan kemudian diproses sesuai dengan undang-undang imigrasi AS yang berlaku," terang juru bicara departemen, melansir melansir Reuters 7 Oktober.
Terpisah, Gubernur Alaska Mike Dunleavy mengatakan dua orang itu datang dari Rusia dengan kapal dan sedang diinterogasi.
"Kami tidak mengantisipasi aliran individu atau armada individu yang terus-menerus. Kami tidak memiliki indikasi itu akan terjadi, jadi ini mungkin hanya sekali," kata Dunleavy dalam sebuah pernyataan.
BACA JUGA:
Kedutaan Besar Rusia di Washington mengetahui kasus tersebut dan berencana untuk melakukan percakapan telepon dengan kedua warga segera, kata juru bicara kedutaan, seperti dikutip oleh kantor berita TASS.
Diketahui, Invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada 24 Februari telah mulai terurai, setelah serangan balasan Ukraina merebut kembali ribuan mil persegi (km) wilayah pada bulan lalu.
Presiden Rusia Vladimir Putin bulan lalu mengumumkan mobilisasi militer parsial untuk perang Moskow di Ukraina. Puluhan ribu pria telah melarikan diri ke luar negeri untuk menghindari pendaftaran.
Upaya mobilisasi Putin telah membuktikan salah satu langkah Moskow yang paling tidak populer, memicu protes di kota-kota dan wilayah di seluruh negeri.