Wapres Ma'ruf Amin Berharap Terjadi Tukar Pikiran dengan Jepang Terkait Tanggap Bencana Alam
Wapres Ma'ruf Amin di Istana Wapres, Jakarta. (dok. BPMI Setwapres)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin berharap agar terjadi sinergi pertukaran pengetahuan tentang ilmu terapan terkait tanggap bencana alam dengan Jepang.

"Saya perlu tambahkan untuk peningkatan Sumber Daya Manusia, Jepang memang memberikan banyak beasiswa ke kita, dan juga pelatihan keterampilan teknis. Kita berharap nantinya diperluas juga pengajaran bahasa Jepang, pendidikan vokasi dan kekuatan masyarakat tanggap bencana," kata Wapres di Wisma Duta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Jepang, Senin 26 September.

Wapres menyampaikan hal tersebut menghadiri undangan dialog dengan WNI di Jepang, dan jamuan santap siang dengan tuan rumah Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi dan Ibu Nuning Wahyuniati.

"Tahun depan Indonesia dan Jepang akan merayakan 65 tahun hubungan Indonesia-Jepang dan saya berharap hubungan persahabatan yang sudah berjalan enam dekade ini akan semakin erat dan memberikan manfaat kesejahteraan bagi masyarakat kedua negara," ujar Wapres disitat Antara.

Sebelumnya perwakilan Indonesia Communicy in Japan (ICJ), yaitu perhimpunan pekerja Indonesia di Jepang, Andi Laver, meminta agar ada dukungan keselamatan kerja.

"Usulan kepada pemerintah Indonesia dan Jepang lebih banyak support untuk teman-teman yang bekerja di lapangan, banyak yang dibutuhkan seperti perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja dan selanjutnya apa," kata Andi melalui sambungan zoom.

Sedangkan Ketua PCNU Jepang Gazali Achamdi yang sedang menjalani studi doktoral meminta dukungan untuk pekerja-pekerja magang asal Indonesia.

"Rata-rata yang ada ikut di cabang NU di sini didominasi adik-adik pemagang masa tinggal 3 tahun, nah bagaimana adik-adik ini pulang ke Indonesia tidak menganggur, tapi juga sudah ada sekolah vokasi," ujar Gazali.

Atas usulan-usulan tersebut, Wapres menyebut akan membawanya ke kementerian teknis.

"Kehadiran diaspora Indonesia di Jepang dapat berkontribusi secara positif menjadi duta Indonesia memberikan karya terbaik mematuhi hukum setempat dan saling jaga silaturahmi dan saling membantu satu yang lain," ungkap Wapres.

Ia pun meminta jika para diaspora mengalami kesulitan, jangan ragu untuk menghubungi KBRI Tokyo dan KJRI Osaka.

"Sebelum saya mengakhiri pesan saya bagi bapak ibu yang jauh dari Tanah Air untuk senantiasa menjaga kekayaan Indonesia paling besar yaitu Pancasila dan Kebhinekaan," tutur Wapres.

Menurut Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi, hingga Desember 2021, jumlah total WNI di Jepang mencapai 59.820 orang yang terdiri dari pemegang izin tinggal permanent resident, temporary resident, pemagang, pelajar, istri/suami WN Jepang, visa untuk aktivitas tertentu dan lain-lain.

Dari total jumlah WNI tersebut, menurutnya pemagang memiliki jumlah terbanyak yaitu sekitar 25.007 orang, disusul pemilik izin tinggal permanent resident sebanyak 7.077 orang, dan tenaga kerja berketerampilan khusus (Specified Skilled Worker/SSW) sebanyak 5.855 orang.