JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyerahkan bantuan bagi korban banjir di Subang. Sebanyak 1.500 paket sembako secara simbolis diserahkan Ma'ruf Amin kepada para pengungsi di Kantor Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Didampingi Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dan Bupati Subang Ruhimat, Ma'ruf Amin juga menyerahkan 200 paket alat kebersihan serta 1.000 alat rapid test, 300.000 masker, 5.000 sarung dan 1.000 matras dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Kita memang sebagai negara kategori sangat rawan bencana. Wilayah NKRI telah ditetapkan PBB dan Bank Dunia sebagai salah satu negara dengan risiko bencana tertinggi, di dunia," ujar Ma'ruf Amin di tempat pengungsian, Sabtu, 13 Februari.
Wapres meminta semua pihak untuk tetap melakukan beragam aksi nyata mitigasi bencana dan penanganan pasca bencana. Untuk itu dirinya menekankan kontribusi masyarakat dan organisasi non pemerintah serta swasta ikut berkolaboratif dalam rekonstruksi pasca bencana.
BACA JUGA:
Kerja Cerdas
Ma'ruf Amin juga berharap di Subang, tidak terjadi lagi di masa-masa mendatang. Pasalnya jika berulang berarti kita tidak bekerja cerdas.
"Mudah-mudahan banjir tahunan di Subang tidak terus berulang-ulang. Kalau berulang artinya kita itu apa ya, tidak cerdas," ujar Wapres saat menyerahkan bantuan untuk korban banjir Subang.
Wapres mengatakan dalam istilah Arab, jangan sampai orang mukmin atau beriman tersengat dua kali di satu lubang. "Dua kali saja tidak boleh, berarti itu kita kurang cerdas. Apalagi berkali-kali (banjir)," ujarnya.
Wapres mengajak semua pihak untuk mengatasi dan mengakhiri banjir yang terus berulang dengan bekerja keras bersama baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah, masyarakat serta dunia usaha.
Dia mengatakan berdasarkan laporan, banjir yang terjadi di Subang, selain karena curah hujan, juga karena kerusakan lingkungan di wilayah lain sekitar Subang.
Menurut Wapres, ada dua aturan Allah yang tidak boleh dilanggar yakni tata aturan alam semesta dan tata aturan syariah.
"Dua-duanya tidak boleh dilanggar. Apabila dilanggar akan timbul kerusakan," tegasnya.