Bagikan:

JAKARTA - Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Dusun Ciawitali, Desa Pusakaratu, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, Eliyah (29), terlantar di Dubai.

Istri dari Acu Samsudin (40) itu terpaksa harus meminta-minta untuk makan, dan minumnya pun pakai air keran. Eliyah minta tolong agar bisa pulang ke Tanah Air.

Ketua Badan Advokasi Indonesia (BAI) Kabupaten Subang Darman Sri Gandi mengatakan, Eliyah berangkat dari Tanah Air, sebulan yang lalu. Setelah di Dubai, Eliyah mendapatkan majikan.

"Entah majikan galak atau gimana, Eliyah kembali ke penampungan. Di penampungan, Eliyah disiksa," ucap Darman Sri Gandi, kepada VOI, Selasa 3 Agustus.

"Tak tahan disiksa, lanjut Darman, Eliyah kabur dari penampungan. "Sekarang terlunta-lunta, bahkan makan sampai minta-minta, minum saja pakai air keran," ucap Darman.

Eliyah selanjutnya minta tolong ke BAI. Kemudian, diarahkan oleh BAI melalui telepon untuk pergi ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).

Suami Eliyah, masih kata Darman, telah datang ke kantor BAI untuk minta bantuan agar Eliyah bisa pulang ke Tanah Air. Eliyah rupanya berangkat secara ilegal dengan menggunakan visa kunjungan.

"Visa kunjungan Eliyah akan habis pada 30 Juli ini. Eliyah pernah minta uang kepada keluarga untuk biaya pulang sebesar Rp9 juta, tapi keluarganya tidak sanggup," ucapnya.

Sebab, tambahnya, keluarga Eliyah dalam garis kemiskinan. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja sulit.

"Rumahnya pun tidak layak. Jangankan untuk mengembalikan Eliyah, untuk makan dan kebutuhan sehari-hari saja kekurangan," ucapnya.

Langkah BAI, kata Darman, minta pihak sponsor dan perusahaan memulangkan Eliyah. Sebab, Eliyah diberangkatkan untuk menjadi pembantu rumah tangan dengan cara ilegal.

"Pemerintah Daerah Kabupaten Subang pun harus memberi perhatian dan bantuan kepada TKW Eliyah, karena ia warga Kabupaten Subang," ucapnya.