Kemnaker Minta Atnaker KBRI Riyadh Dalami Proses Penempatan TKW Asal Cianjur
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Direktur Bina Penempatan dan Pelindungan PMI, Kemnaker, Rendra Setiawan meminta kepada Atnaker KBRI di Riyadh untuk mendalami proses penempatan Siti Kurmeisa, tenaga kerja wanita (TKW) asal Cianjur, agar bisa diketahui siapa pelaku penempatannya.

Seperti diketahui, Siti Kurmeisa menjadi viral karena dalam tautan video di twitter Menko Polhukam Mahfud MD, ia memohon untuk dipulangkan ke Indonesia karena tidak diperlakukan dengan baik oleh majikannya di Arab Saudi.

“Kami akan mengawal atau memonitor permasalahan ini,” katanya dalam keterangan resmi, Minggu, 29 Januari.

Sementara itu, Dirjen Bina Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta & PKK) Kemnaker, Suhartono mengatakan hingga saat ini, penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) untuk bekerja pada pemberi kerja perseorangan ke 19 negara kawasan di Timur Tengah, termasuk Arab Saudi masih dilarang.

Adapun larangan tersebut sebagaimana ketentuan dalam Keputusan Menteri Ketenagakerjaan (Kepmenaker) Nomor 260 Tahun 2015.

Karena itu, Suhartono mengimbau agar masyarakat harus berani menolak terhadap bujuk rayu atau iming-iming untuk bekerja ke luar negeri yang terindikasi dilakukan secara nonprosedural atau ilegal, khususnya ke Arab Saudi sebagai pekerja rumah tangga.

Suhartono menekankan masyarakat harus berani menolak terhadap bujuk rayu atau iming-iming untuk bekerja ke luar negeri yang terindikasi dilakukan secara nonprosedural atau ilegal, khususnya ke Arab Saudi sebagai pekerja rumah tangga.

“Untuk mengetahui atau mendapatkan informasi yang valid tentang proses bekerja ke luar negeri secara prosedural dan benar, bisa mengunjungi dinas tenaga kerja setempat atau layanan terpadu satu atap PMI (LTSA-PMI) terdekat,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Politik, hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mendorong Kementerian Tenaga Kerja menindaklanjuti permintaan tenaga kerja wanita (TKW) asal Cianjur yang mengaku mendapat perlakuan semena-mena oleh majikan dan anak-anak mereka.

Permintaan TKW bernama Siti Kurmeisah kepada Pemerintah Indonesia itu beredar dalam potongan video yang diretweet Mahfud MD. Eks Ketua Mahkamah Konstitusi itu pun "mencolek" Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziah agar mendalami permintaan Siti.

"PMI asal Cianjur minta bantuan pemerintah untuk pulang https://youtu.be/FeOLfyzyXVo harap @KabarMenakerRI Bu Ida dan Bu Menteri PPA Bintang membantu TKW ini," tulis Mahfud dalam akun Twitternya, @mohmahfudmd, Kamis 26 Januari.

Dalam potongan video tersebut, pekerja imigran Indonesia (PMI) tersebut tak menginformasikan di mana lokasinya bekerja.

Namun, Siti memberikan nama perusahaan yang membawanya untuk bekerja di luar negeri saat ini.