Disnakertrans Cianjur Minta Bantuan Pusat Pulangkan Pekerja Migran
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Tohari Sastra.(ANTARA/Ahmad Fikri). (Ahmad Fikri)

Bagikan:

CIANJUR - Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meminta bantuan ke pemerintah pusat dan Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Arab Saudi untuk membantu kepulangan pekerja migran asal Cianjur.

Kepala Disnakertrans Cianjur Tohari Sastra mengatakan, telah membuat surat ke KBRI, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), serta Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), untuk membantu kepulangan pekerja migran asal Cianjur atas nama Rini, warga Desa Hegarsari, Kecamatan Sindangbarang, yang disekap majikanya.

"Sebelumnya kami mendapat laporan dari pihak keluarga yang minta dibantu memulangkan Rini yang disekap majikannya, meski bukan kewenangan kami, tapi kedepannya kami dapat memfasilitasi melaporkan kejadian yang menimpa warga Cianjur di luar negeri," katanya di Cianjur, Antara, Selasa, 29 Agustus. 

Selama ini, ungkap dia, Pemkab Cianjur menggencarkan sosialisasi hingga ke pelosok bagi warga yang berminat bekerja ke luar negeri agar menempuh jalur resmi sehingga mudah dipantau ketika sudah sampai ke negara tempat bekerja.

Sedangkan pekerja migran yang berangkat secara ilegal banyak mendapat perlakuan tidak manusiawi di negara penempatan dan sulit dicari keberadaannya karena tergiur dengan gaji besar dari sponsor, bahkan tidak sedikit yang pulang dalam peti jenazah.

"Bupati Cianjur sudah membuat surat edaran untuk masyarakat melalui camat dan kepala desa, agar tidak salah memilih perusahaan jasa tenaga kerja sehingga menjadi korban Tindak Pidana Penjualan Orang (TPPO)," katanya.

Seperti diberitakan keluarga pekerja migran atas nama Rini (32) warga Kampung Sukadami, Desa Hegarsari, Kecamatan Sindangbarang, mendapat laporan terkait penyekapan yang dilakukan majikannya di Kantor Syarikah Arco Riyadh, Arab Saudi.

Rini sempat mengirimkan video dirinya disekap di dalam kamar mandi dan meminta tolong pada Bupati Cianjur dan Presiden Joko Widodo untuk dipulangkan ke Cianjur karena mendapat perlakuan tidak manusiawi, dimana video tersebut sempat viral di dunia maya.

Terkait