Dengar Kabar PMI Asal Cianjur Disiram Bubur Panas di Uni Emirat Arab, Disnakertrans Bersurat ke Kemlu
Kepala Dinas Tenagakerja dan Transmigrasi Cianjur, Jawa Barat, Endan Hamdani. (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Cianjur, Jawa Barat, melakukan berbagai upaya termasuk bersurat ke Kementerian Luar Negeri agar dapat membantu kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Cianjur yang mendapat kekerasan dari majikannya.

Kadisnakertrans Cianjur, Endan Hamdani mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari keluarga pekerja migran asal Cianjur atas nama Neni Aptiani (41) warga Gang Edi, Kelurahan Sayang, Cianjur, yang disiram bubur panas oleh majikan tempatnya bekerja di Dubai, Uni Emirat Arab.

"Pekerja migran tersebut dilaporkan mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya, sehingga meminta pihak keluarga untuk memulangkannya karena luka yang diderita akibat siraman bubur panas cukup parah," katanya di Cianjur dikutip dari Antara, Senin, 8 Agustus. 

Endan menjelaskan untuk membantu keinginan keluarga dan pekerja migran, pihaknya melayangkan surat ke Kemenlu dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) agar korban dapat dipulangkan secepatnya, meski keberangkatannya tidak melalui prosedur resmi alias ilegal.

"Untuk tindak lanjut memang belum ada, namun secara lisan pihak kementerian sudah menyatakan siap membantu hingga kepulangannya ke Cianjur. Kami akan terus berkomunikasi agar pekerja migran asal Cianjur itu dapat dipulangkan segera," katanya.

Ketua Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya Pembaharuan (Astakira) Cianjur, Ali Hildan, mengatakan pihaknya juga mendapat laporan dan permintaan bantuan dari pihak keluarga untuk memulangkan korban yang mendapat siraman bubur panas dari majikan tempatnya bekerja di Dubai.

"Kami sudah menghubungi KBRI di Dubai untuk melacak keberadaan Neni saat ini karena dalam kondisi sakit dan dipaksa untuk tetap bekerja. Korban berangkat secara ilegal lima bulan yang lalu dan sudah tiga kali ganti majikan," katanya.

Pihaknya bersama dinas terkait di Pemkab Cianjur, akan berupaya memulangkan korban secepatnya karena kondisi kesehatannya terus menurun, namun masih tetap dipaksa untuk bekerja. Hal itu diketahui setelah mendapat kiriman video melalui pihak keluarga di Cianjur.