Bagikan:

CIANJUR - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Cianjur, Jabar, segera memulangkan jenazah pekerja migran Indonesia (PMI) yang berada di Timur Tengah. PMI bernama Lilis Komariah meninggal setelah ditelantarkan majikan dalam kondisi sakit di depan kantor KBRI.

Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Pengembangan Perluasan Kesempatan Kerja Disnakertrans Cianjur Yani Yuliawati mengatakan, pekerja migran asal Cianjur sempat menjalani perawatan beberapa hari di rumah sakit di Arab Saudi.

"Kami mendapat laporan kalau pekerja migran atas nama Lilis Komariah (47), warga Kecamatan Karangtengah yang diterlantarkan dalam kondisi sakit di depan kantor KBRI, akhirnya meninggal dunia, terkait pemakaman hingga pemenuhan haknya akan kita upayakan," katanya di Cianjur, Antara, Kamis, 7 April.  

Pihaknya masih menunggu keputusan keluarga apakah jenazah akan dimakamkan di Cianjur atau di Arab Saudi. Untuk hak-hak pekerja yang belum dibayarkan, pihak dinas akan berkoordinasi dengan KBRI. "Kami akan mendorong pemenuhan hak selama Lilis bekerja di sana," katanya.

Ketua Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya Pembaharuan (Astakira) Cianjur, Ali Hildan mengatakan, sudah mendapat laporan dari KBRI terkait adanya pekerja migran asal Cianjur meninggal dunia setelah diterlantarkan dalam kondisi sakit di depan kantor KBRI Arab Saudi, sehingga langsung dibawa ke rumah sakit setempat.

"Korban berangkat menggunakan visa ziarah atau berangkat secara nonprosedural, sehingga pihak terkait sempat kesulitan untuk menghubungi keluarga. Saat ditemukan di depan kantor KBRI, korban dalam kondisi setengah sadar karena sakit yang diderita cukup parah," katanya.

Setelah tiga hari menjalani perawatan, Lilis meninggal dunia di rumah sakit. Pekerja migran yang baru bekerja Februari 2022 diterlantarkan oleh majikan, sehingga pihaknya akan menuntut pihak sponsor dan majikan untuk bertanggungjawab.

"Mau berangkat secara prosedural atau nonprosedural ini membuktikan kalau masih banyak oknum jasa tenaga kerja yang bermain karena moratorium masih berjalan, ini harus menjadi perhatian semua pihak, terutama pemerintah," katanya.