JAKARTA - Centre for Strategic and International Studies (CSIS) merilis hasil survei Preferensi politik dalam Pemilu 2024 terkait elektabilitas calon presiden pada hari ini, Senin, 26 September.
Hasilnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menang Pilpres 2024 apabila head to head dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Padahal, dalam simulasi 14 nama, 7 nama hingga 3 nama, elektabilitas Ganjar selalu yang teratas.
Dalam hasil survei CSIS dengan simulasi 14 nama, posisi pertama diraih Ganjar Pranowo 25,9. Kedua, Prabowo Subianto, 19,2. Ketiga, Anies Baswedan 16,2. Keempat, Ridwan Kamil 16,2 persen.
Dilanjutkan Sandiaga Uno 4,3 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 2,3 persen, Andika Perkasa 1,8 persen, Erick Tohir 1,5 persen, Khofifah Indar Parawansa 1,5 persen, Puan Maharani 0,8 persen, Airlangga Hartarto 0,4 persen, Muhaimin Iskandar 0,3 persen, Salim Segaf Aljufri 0,1 persen, Zulkifli Hasan 0,1 persen. Sedangkan yang belum menentukan pilihan 1,3 persen, dan tidak tahu atau tidak jawab 3,5 persen.
"Dalam simulasi 14 nama ada 4 besar, jadi gapnya tinggi sekali. Di bawah empat nama itu hanya lima persen. Empat besar ada Pak Ganjar Pranowo, Prabowo dan Pak Anies masih dalam rentang margin of error. Anies dan RK juga dalam rentang margin of error," ujar Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandez, dalam paparan survei secara daring, Senin, 26 September.
Kemudian, pada simulasi 7 nama Ganjar Pranowo masih unggul dengan 26,9 persen, disusul Prabowo Subianto 20,1 persen. Ketiga, Anies Baswedan 19,9 persen.
Keempat Ridwan Kamil 17,5 persen, kelima ada Sandiaga Uno 4,4 persen, keenam Agus Harimurti Yudhoyono 2,4 persen, ketujuh Puan Maharani 1,1 persen. Sedangkan lainnya 3,0 persen, belum menentukan pilihan 1,0, tidak tahu atau tidak jawab 3,5 persen.
"Terjadi perubahan dari 14 langsung dikerucutkan ke 7. Pak Ganjar naik jadi 26,9 persen, Pak Prabowo jadi 20,1 persen, dan Pak Anies jadi 19,9 persen," kata Arya.
Sementara simulasi 3 nama, CSIS mencatat Ganjar Pranowo kokoh di posisi teratas dengan 33,3 persen, Anies menyalip Prabowo menjadi juara dua dengan 27,5 persen, ketiga Prabowo Subianto 25,7 persen. Sedangkan lainnya 7,9 persen, belum menentukan 0,8 persen dan tidak tahu atau tidak jawab 4,9 persen.
"Kami kerucutkan 3 nama. Kenapa 3 nama ini? Karena peta hari ini 3 nama ini paling mungkin secara politik dan elektoral untuk dicalonkan. Terjadi switching Anies menerobos ke posisi dua," kata Arya.
Lalu CSIS juga melakukan simulasi head to head antara Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Anies dipilih sebagai rival Ganjar karena dalam simulasi 3 nama terdapat perubahan Anies menyalip Prabowo.
Hasilnya, Anies Baswedan memenangkan kontestasi jika pilpres digelar hari ini dengan perolehan 47,8 persen. Sementara Ganjar Pranowo meraup 43,9 persen.
"Berarti switchingnya dari pemilihnya Pak Prabowo, Sandi, AHY dan segala macam," demikian Arya Fernandez.
BACA JUGA:
Survei dilakukan pada periode 8-13 Agustus 2022 dengan populasi survei penduduk Indonesia berusia 17-39 tahun melalui wawancara tatap muka.
Survei menggunakan metode survei multistage random sampling dengan margin of error +/- 2,84 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.