JAKARTA - Dalam survei terkait karakter pemimpin 2024, mayoritas pemilih muda berusia 17-39 tahun menginginkan Indonesia dipimpin oleh orang yang jujur dan tidak korupsi.
Centre for Strategic and International Studies (CSIS) merilis hasil survei nasional bertajuk "Pemilih Muda dan Pemilu 2024: Dinamika dan Preferensi Sosial Politik Pascapendemi" pada hari ini, Senin, 26 September.
Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandez, mengatakan terjadi perubahan kesukaan orang terhadap kepemimpinan nasional ke depan dibandingkan dua tahun sebelumnya. Di mana Pemilu 2014 dan 2019, populasi muda ingin pemimpin yang merakyat dan sederhana.
"Kami menanyakan seperti apa karakter paling dibutuhkan untuk memimpin Indonesia ke depan. Sekarang terjadi perubahan, menjelang 2024 nanti sebagian besar pemilih muda kita menginginkan karakter pemimpin yang jujur dan tidak korupsi sebesar 34,8 persen," ujar Arya Fernandez dalam rilis survei secara daring, Senin, 26 September.
Baru setelahnya, pemilih ingin pemimpin yang merakyat dan sederhana sebesar 15,9 persen, tegas dan berwibawa 12,4 persen, prestasi/kinerja 11,6 persen, pengalaman memimpin 10,1 persen, kecakapan memimpin 6,7 persen, taat beragama 4,1 persen, cerdas dan pintar 3,6 persen, lainnya 0,3 persen dan tidak tahu atau tidak menjawab 0,5 persen.
"Jadi orang butuh pemimpin yang jujur, berintegritas, dan bersih dari korupsi. Ini yang diinginkan oleh anak-anak muda kita ke depan," lanjut Arya.
BACA JUGA:
Survei dilakukan pada periode 8-13 Agustus 2022 dengan populasi survei penduduk Indonesia berusia 17-39 tahun melalui wawancara tatap muka.
Survei menggunakan metode survei multistage random sampling dengan margin of error +/- 2,84 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.