Pemilih Muda Diprediksi Capai 60 Persen pada 2024, Parpol Harus Kerja Keras Rebut Suara
ILUSTRASI DOK VOI

Bagikan:

JAKARTA - Centre for Strategic and International Studies (CSIS), memproyeksikan pemilih muda pada Pemilu 2024 akan mencapai 60 persen. Dalam survei tersebut, pemilih muda juga mengharapkan adanya perubahan, terutama kepemimpinan nasional ke depan.

Menanggapi besarnya partisipasi pemilih milenial dalam pemilu mendatang, pengamat politik dari Citra Institute, Yusa Fachran, menilai prediksi tersebut merupakan pesan penting bahwa ada perubahan signifikan yang turut mempengaruhi peta politik di 2024. 

"Terutama meningkatkan akses pemilih muda terhadap medsos, dan tingginya perhatian mereka pada isu-isu kesehatan, ketenagakerjaan, lingkungan, demokrasi dan bahkan pemberantasan korupsi,“ ujar Yusa di Jakarta, Rabu, 28 September. 

Karena itu, menurut Yusa, penting bagi peserta pemilu ke depan untuk memenuhi ekspektasi para pemilih muda ini. Tidak hanya dalam konteks pemilu presiden, tetapi juga pemilu legislatif.

“Bagaimana mampu merebut kelompok milenial yang jumlahnya signifikan dengan menghadirkan berbagai literasi elektoral yang mencerdaskan bagi kelompok muda. Saya bahasakan upaya membangun ekosistem politik yang sehat dan mencerdaskan, secara nasional dan komunitas milenial,“ jelas Yusa.

Diketahui dalam survei CSIS teranyar, sosok calon pemimpin yang diinginkan pemilih muda adalah dia yang mampu menawarkan perubahan, terutama dalam menyelesaikan menghadirkan kepemimpinan dalam masa krisis. 

"Karena itu, calon pemimpin ke depan harus percaya diri dan memiliki visi dan misi untuk kesejahteraan bangsa," katanya. 

Selain survei partisipasi pemilih milenial, CSIS juga menyebut Partai Golkar adalah partai yang paling populer dan dikenal bagi pemilih muda. Survei tersebut juga mengungkapkan 34,8 persen pemilih muda berminat dan butuh pemimpin yang jujur atau tidak korupsi dalam Pemilu 2024.

Mengenai survei partainya yang paling populer di kalangan anak muda, politikus Partai Golkar Christina Aryani, menilai hasil tersebut menjadi berita baik yang membanggakan bagi partai yang diketuai Airlangga Hartarto itu.

"Di kepengurusan Partai Golkar, Airlangga Hartarto memberikan kesempatan kepada banyak anak muda, termasuk juga di ormas sayap-sayap partai dengan berbagai program yang khusus menyasar anak-anak muda," kata Christina, Rabu, 28 September.

Christina menegaskan, kebutuhan generasi muda terhadap karakter pemimpin yang jujur atau tidak korupsi, sekaligus menguasai isu ekonomi juga menjadi fokus partai. Dia menilai, sosok Airlangga sudah teruji rekam jejaknya dalam hal tidak korupsi. 

"Bagi kami Ketua Umum Bapak Airlangga Hartarto jelas masuk dalam kriteria tersebut. Rekam jejak bidang perekonomian beliau tentunya tidak perlu diragukan lagi," katanya.