Bagikan:

BADUNG - Ketua DPD PDI Perjuangan Puan Maharani mengaku sudah menimbang-nimbang calon pendamping di Pilpres 2024.

"Insyaallah punyalah. Pastinya PDI Perjuangan partai yang siap berkomunikasi membuka ruang dan bersilaturahmi dan harapannya nanti pada waktunya akan ada teman untuk bisa bersama-sama menuju tahun 2024," kata Puan Maharani di Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali, Rabu, 28 September.

Saat ditanya soal maju sebagai capres atau cawapres, Puan Maharani menjawab diplomatis dengan menegaskan PDIP sudah mengantongi tiket untuk mengusung calon meski tak berkoalisi.

"PDI Perjuangan kan punya tiket sendiri, sudah mencukupi suaranya. PDI Perjuangan juga sudah bisa maju, tentu saja sesuai dengan jumlah suara yang ada PDI Perjuangan tentu saja siap untuk mempunyai calon presiden," kata dia.

Lanjutkan Penjajakan Koalisi

Diberitakan sebelumnya,  Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto direncanakan bertemu Ketua DPP PDIP Puan Maharani dalam waktu dekat. Kabar pertemuan ini dikonfirmasi Ketua DPP PDIP Said Abdullah.

Menurut Said, pertemuan Puan dan Airlangga direncanakan digelar pada pekan depan.

“Insyaallah dalam satu-dua minggu ini,” tutur Said Abdullah di gedung DPR, Jakarta, Selasa, 27 September.

Rencana pertemuan Airlangga dan Puan juga diungkapkan Ketua Fraksi PDIP di DPR Utut Adianto. Utut mengaku, PDIP sudah berkomunikasi dengan Golkar terkait rencana pertemuan ini setelah Airlangga kembali dari luar negeri. Rencana pertemuan keduanya hanya tinggal menunggu kecocokan waktu.

"Itu lebih kepada kecocokan waktu, dan kami sudah komunikasi dengan Pak Airlangga,” kata Utut.

Rencana pertemuan ini merupakan tindak lanjut gagalnya pertemuan pada bulan lalu. Saat itu, Airlangga berhalangan bertemu Puan karena mendampingi Presiden Joko Widodo di Lampung. Setelah itu, pertemuan rencana pertemuan kembali dirancang kedua belah pihak.

Sementara, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengakui, salah satu hal yang akan dibahas Airlangga dan Puan yakni soal Pemilu 2024.

Menurutnya, pembahasan pemilu oleh kedua pimpinan parpol wajar dilakukan karena merupakan salah satu persoalan bangsa. Terlebih, baik Airlangga maupun Puan mewakili partainya masing-masing.

"Apa persoalan bangsa dan negara? Apa yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang, termasuk yang kita hadapi dalam tahun-tahun mendatang, termasuk soal Pemilu. Pemilu kan menjadi apa yang dibicarakan oleh semua orang, biasa aja," ujarnya