Bagikan:

JAKARTA - Partai Golkar menargetkan 20 persen perolehan suara pada Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2024. Menurut peneliti politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro, target itu memungkinkan dicapai meski tidak mudah.

"Yang jelas dalam politik tidak ada yang tidak mungkin," ujar Siti Zuhro di Jakarta, Selasa, 27 Desember.

Namun Zuhro menyarankan, Golkar perlu melakukan evaluasi secara utuh untuk menentukan apakah target 20 persen di Pileg 2024 bisa tercapai atau tidak.

Evaluasi, kata dia, bisa diawali dengan mengacu pada perolehan suara Golkar di Pileg 2019. Di mana saat itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyebutkan partai berlambang beringin tersebut memperoleh suara 12,31 persen.

"Kedua, kualitas caleg yang ditawarkan. Ketiga, program-program yang menarik yang ditawarkan Golkar. Keempat, partai dalam keadaan solid dan promising (menjanjikan) bagi masyarakat. Dan, kelima, caleg harus disenangi voters (pemilih)," jelasnya.

Kemudian, lanjut Zuhro, barulah Golkar bisa memproyeksikan perolehan suara pada Pileg 2024 dibandingkan Pileg 2019. "Pertanyaannya, apakah setelah 5 tahun suara Golkar mampu melompat mencapai 20 persen?," kata Zuhro.

Zuhro menilai, selama soliditas internal partai terjaga, Golkar tidak akan mendapati hambatan besar yang bisa menganggu kerja-kerja politik untuk mencapai target tersebut.

"Prinsipnya selama partai tak mengalami konflik atau perpecahan dan tindakan melanggar hukum seperti kasus korupsi, maka bisa diprediksi ke depan tidak mengundang masalah," ungkapnya.

Kendati demikian, menurut Zuhro, keabsahan partai politik dalam menentukan target berguna untuk memompa semangat dan kinerja mesin politik partai.

"Partai sah-sah saja mematok angka capaian yang tinggi dalam pemilu 2024. Hal ini diperlukan untuk menyemangati dan memotivasi atau mendorong pengurus dan kader partai agar bekerja lebih keras mencapai 20 persen suara itu," pungkasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyebut, target Pileg 2024 sebesar 20 persen. Sementara untuk Pilkada 60 persen, mengingat pada Pilkada 2020 meraih 61 persen lebih. Sedangkan untuk pemilihan presiden adalah menang.

Target tersebut diutarakan Lodewijk saat membuka secara resmi Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPD) Partai Golkar Sumatera Utara di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan, Kamis 22 Desember.

"Target kita minimal menang, karena dalam pilpres tidak ada juara satu atau dua, yang ada menang dan kalah," kata Lodewijk.