Bagikan:

JAKARTA - Hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menempatkan Partai Golkar sebagai partai yang paling populer di kalangan pemilih muda.

Merespons hal itu, DPP Partai Golkar tak kaget. Pasalnya, Golkar disebut sudah sejak lama memberi tempat bagi anak-anak muda lewat program-program partai yang menyasar langsung kelompok milenial.

"Sebenarnya tidak terlalu terkejut, karena sudah sejak lama Partai Golkar memberi ruang sangat terbuka bagi anak-anak milenial," ujar Ketua DPP Partai Golkar Christina Aryani, kepada wartawan, Selasa, 27 September.

"Di kepengurusan DPP misalnya, Ketua Umum Airlangga Hartarto memberikan kesempatan kepada banyak anak muda, termasuk juga di sayap-sayap partai dengan banyak programnya yang menyasar anak-anak muda," sambungnya.

Disisi lain, Aryani menilai survei tersebut membuktikan bahwa Partai Golkar paling mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman meski kerap dianggap partai tua.

"Sejak lama Partai Golkar dianggap partai orang tua, itu tidak salah karena memang Partai Golkar paling lama eksis, tetapi kenyataannya sangat mampu beradaptasi," kata kader beringin itu.

Christina mengatakan, Partai Golkar menyadari betul kekuatan anak muda sebagai penentu arah masa depan bangsa. Dia pun optimis pada Pemilu 2024 Golkar akan mendapat dukungan lebih banyak lagi dari generasi muda Indonesia

"Di Golkar banyak anak muda kreatif dan inovatif. Itu menjadi spirit baru bagi Partai Golkar saat ini," kata anggota Komisi I DPR itu.

CSIS: Golkar Jadi Partai Paling Populer di Kalangan Anak Muda

CSIS merilis hasil survei tingkat popularitas dan kesukaan partai-partai politik. Hasilnya Partai Golkar menjadi partai yang paling populer bagi kalangan pemilih muda.

"Relatif pengenalan terhadap partai kita sudah cukup tinggi dengan jarak antar 4 partai. Berjaraknya tipis-tipis aja nih. Golkar, PDIP, Gerindra, kemudian Demokrat tipis-tipis tapi sudah lewat di atas angka 90 persen. Baru kemudian NasDem, Perindo," ujar Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes, dalam paparan survei yang ditayangkan YouTube CSIS, Senin, 26 September.

Sementara, PKB masih memiliki pekerjaan rumah (PR) untuk melakukan pengenalan kepada pemilih milenial. Sebab di hasil survei CSIS, Arya menyebut popularitas PKB pada pemilih muda masih pada angka 68 persen.

"PKB ini PR nih, pengenalan anak mudanya baru 68,1 persen," kata Arya.

Dalam hasil survei CSIS, popularitas partai Golkar berada di puncak dengan 94 persen, dengan tingkat kesukaan 75,9 persen.

Posisi kedua ada PDIP dengan tingkat popularitas 93,5 persen dan tingkat kesukaan 68,2 persen. Ketiga ada Gerindra dengan tingkat popularitas 92,7 persen dan tingkat kesukaan 79 persen.

Keempat ada Demokrat dengan tingkat popularitas 91,6 persen dan tingkat kesukaan 82 persen. Kelima NasDem dengan tingkat popularitas 84,2 persen dan kesukaan 71 persen.

Keenam Perindo dengan popularitas 82,5 persen dan kesukaan 75,8 persen. Ketujuh PAN dengan popularitas 78,7 persen dan kesukaan 71,4 persen. Kedelapan PKS dengan popularitas 71,5 persen dan kesukaan 72,2 persen. Kesembilan Hanura dengan popularitas 69,8 persen dan kesukaan 67,1 persen.

Baru PKB di posisi kesepuluh dengan popularitas 68,1 persen, kesukaan 72,8 persen. Kesebelas PPP dengan popularitas 65,2 persen dan kesukaan 72,8 persen.

Dilanjutkan PBB dengan popularitas 55,8 persen dan kesukaan 67,5 persen. PSI popularitas 45,9 persen dan kesukaan 58,1 persen. Garuda popularitas 35,2 persen dan kesukaan 64,5 persen. Berkarya popularitas 24,6 dan kesukaan 57,7 persen. PKPI popularitas 20,8 persen dan kesukaan 57,7 persen.

Lalu ada Gelora dengan popularitas 18 persen dan kesukaan 63,3 persen. Terlahir Partai Ummat popularitas 16,2 persen dan kesukaan 60,1 persen.

Survei dilakukan pada periode 8-13 Agustus 2022 dengan populasi survei penduduk Indonesia berusia 17-39 tahun melalui wawancara tatap muka.

Survei menggunakan metode survei multistage random sampling dengan margin of error +/- 2,84 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.