Sekutu Presiden Vladimir Putin Sebut Pelaksanaan Mobilisasi Rusia Berlebihan dan Memprihatinkan
Presiden Vladimir Putin bersama Menteri Pertahanan Sergei Shoigu. (Sumber: RIA Novosti via Kremlin.ru)

Bagikan:

JAKARTA - Dua anggota parlemen paling senior Rusia pada Hari Minggu menyampaikan serangkaian keluhan tentang upaya mobilisasi Rusia, memerintahkan pejabat regional untuk menangani situasi dan dengan cepat menyelesaikan kemarahan publik.

Langkah Presiden Vladimir Putin untuk memerintahkan mobilisasi militer pertama Rusia sejak Perang Dunia Kedua pekan lalu, memicu protes di seluruh negeri dengan sekawanan pria usia militer melarikan diri, menyebabkan penumpukan di perbatasan dan penerbangan terjual habis.

Berbagai laporan juga telah mendokumentasikan bagaimana orang-orang yang tidak memiliki dinas militer masuk dalam daftar, bertentangan dengan jaminan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, hanya mereka yang memiliki keterampilan militer khusus atau pengalaman tempur yang akan dikerahkan.

Dua anggota parlemen senior Rusia, keduanya sekutu dekat Presiden Putin, secara eksplisit menyampaikan kemarahan publik atas cara mobilisasi berlangsung.

Valentina Matviyenko, ketua majelis tinggi Rusia, Dewan Federasi, mengatakan dia mengetahui laporan tentang pria yang seharusnya tidak memenuhi syarat untuk mobilisasi.

"Langkah berlebihan seperti itu benar-benar tidak dapat diterima. Dan, saya menganggap itu benar bahwa mereka memicu reaksi tajam di masyarakat," katanya dalam sebuah posting di aplikasi perpesanan Telegram, dilansir dari Reuters 26 September.

Dalam pesan langsung kepada gubernur regional Rusia, yang katanya memiliki "tanggung jawab penuh" untuk melaksanakan mobilisasi tersebut, dia menulis: "Pastikan pelaksanaan mobilisasi parsial dilakukan secara penuh dan mutlak sesuai dengan kriteria yang digariskan. Tanpa satu pun kesalahan."

Sementara itu, Vyacheslav Volodin, juru bicara Duma Negara, majelis rendah Rusia, juga menyatakan keprihatinannya di unggahan terpisah.

"Aduan sedang diterima," katanya.

"Jika kesalahan dibuat, perlu untuk memperbaikinya. Pihak berwenang di setiap tingkat harus memahami tanggung jawab mereka."

Diketahui, para pejabat mengatakan 300.000 lebih orang Rusia akan dipanggil untuk bertugas dalam kampanye mobilisasi.

Kremlin telah dua kali membantah bahwa mereka benar-benar berencana untuk memobilisasi lebih dari satu juta orang, menyusul dua laporan terpisah di media independen Rusia.

Sementara itu, Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan lebih dari 2.000 telah ditahan dalam demonstrasi menentang mobilisasi di puluhan kota sejauh minggu ini, dengan lebih banyak protes telah tercatat pada Hari Minggu di Timur Jauh Rusia dan Siberia.