Bagikan:

JAKARTA - Sebanyak 150 pedagang UMKM dari berbagai jenis dagangan menggelar lapak "sogo jongkok" di lahan terbuka Pasar Tasik Cideng, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Minggu, 18 September.

Penamaan sogo jongkok kembali dihidupkan untuk melestarikan kearifan lokal sogo jongkok yang pernah berjaya di Jalan Cideng, kawasan Gambir.

"Sogo jongkok itu ikonik ya, dia berdagang di jalan. Setelah pandemi ini, kami berusaha mengakomodir kembali nama sogo jongkok dengan lokasi yang semestinya (resmi tidak melanggar fasilitas umum)," kata Heru Nuryaman, pengelola lahan pasar tasik Cideng, Jakarta Pusat, Minggu, 18 September.

Penyediaan lahan untuk aktivitas jual beli barang di sogo jongkok bertujuan untuk mengangkat pedagang UMKM dalam upaya pemulihan geliat ekonomi masyarakat serta melestarikan kearifan lokal.

"Target sasaran kami usaha kecil menengah. Pasca pandemi ini kita liat ada geliat ekonomi, makanya kita berantusias sekali untuk para usaha kecil menengah segera bisa bergabung disini," ujarnya.

Tempat penampungan para pedagang untuk pelestarian sogo jongkok ini juga mendapat dukungan dari Pemkot Jakarta Pusat. Pasalnya, tempat ini dapat mengurangi kesemerawutan para pedagang kaki lima (PKL) yang menjamur di sekitar kawasan Pasar Tanah Abang dan Jakarta lainnya.

"Untuk ke depan di program pemerintah, kita membantu program beliau menertibkan pedagang kaki lima yang ada di jalan. Jadi kita tampung disini, kita akomodir bersama, berkolaborasi juga dengan perangkat pemerintahan setempat supaya ada kegiatan untuk kalangan ekonomi kecil menengah," ujarnya.

Sementara menurut Amir (42) salah satu pedagang pakaian bekas layak pakai, dirinya sangat terbantu dengan adanya usulan pasar sogo jongkok. Dengan adanya lahan dagang itu, dia tidak lagi kucing-kucingan dengan petugas Satpol PP.

"Sudah bagus terobosan untuk para pedagang ini. Jadi pedagang kecil seperti kita dapat berjualan dengan leluasa dan aman," tambahnya.