Bangkitkan Kearifan Lokal Pasar Sogo Jongkok: Lahan Seluas 1.500 Meter di Cideng, Jakarta Pusat Siap Tampung Ratusan Pedagang Kaki Lima
Sentra perdagangan kaki lima yang biasa dikenal sebagai sogo jongkok di kawasan Cideng, Jakarta Pusat. (VOI/Rizky Sulistio)

Bagikan:

JAKARTA - Sekitar tahun 1990-an, sogo jongkok atau pedagang emperan telah melekat di kawasan perbatasan Gambir dan Tanah Abang, atau tepatnya disekitar Jalan Cideng, Gambir, Jakarta Pusat.

Aktivitas jual beli di sisi jalan itu konon beroperasi tahun 1997 dan izin dikeluarkan oleh pemerintah setempat karena berkaitan dengan krisis ekonomi dan pemutusan hubungan kerja.

Berbagai barang dijajakan di pinggir jalan. Sogo jongkok pun mulai dikenal karena para pembeli harus berjongkok untuk bertransaksi barang dengan penjual. Pasalnya, para penjualnya pun menjajakan barang secara digelar di atas emperan jalan.

Namun pada perkembangan sogo jongkok di kawasan perbatasan Gambir dan Tanah Abang, Jakarta Pusat, mulai tergerus. Padatnya para pedagang membuat ruas jalan di kawasan itu kian tertutup pedagang. Seriring waktu berlalu, sogo jongkok akhirnya digusur oleh pemerintah setempat.

Heru Nuryaman, selaku penggagas sogo jongkok di kawasan Cideng, Gambir, mengaku akan mengembalikan kejayaan sogo jongkok yang pernah menjadi ikon di kawasan itu. Dia pun menyiapkan lahan seluas 1.500 meter persegi untuk menampung ratusan pedagang yang siap berjualan di sogo jongkok.

"Untuk para pedagang yg menyalahgunakan peruntukan supaya bisa bergabung disini karena kita disini sudah terintegrasi dengan pemerintah setempat," kata Heru Nuryaman kepada VOI, Minggu, 18 September.

Para pedagang yang akan ditampung di sogo jongkok itu terdiri dari berbagai jenis kuliner, barang antik, fesyen dan lainnya.

"Semua kita tampung disini. Sogo jongkok setiap Sabtu Minggu, kita selenggarakan setiap hari libur," ujarnya.

Heru berharap, sogo jongkok dapat berkembang dan kembali di masa jayanya. Karena saat ini, lahan yang diperuntukan untuk sogo jongkok adalah lahan resmi sehingga tidak mengganggu sarana fasilitas umum.

"Karena kita menyediakan tempat yang semestinya, tidak menyalahkan peruntukan juga. Jadi harapan saya bagi para pedagang dan pengunjung mari kita ramaikan sogo jongkok Cideng ini," katanya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 150 pedagang UMKM dari berbagai jenis penjualan menggelar lapak "sogo jongkok" di lahan terbuka Pasar Tasik Cideng, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Minggu, 18 September.

Penamaan sogo jongkok kembali dihidupkan untuk melestarikan kearifan lokal sogo jongkok yang pernah berjaya di Jalan Cideng, kawasan Gambir.