JAKARTA - Pasar Induk Among Tani Kota Batu, Malang, Jawa Timur, telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis, 14 Desember.
Pembangunan pasar ini dikerjakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan meningkatkan kualitas bangunan pasar sebagai pasar modern yang berbasis Bangunan Gedung Hijau.
"Bangunan pasar modern ini sudah memenuhi konsep Bangunan Gedung Hijau, sudah tersedia TPS, pengolahan limbahnya, dan penghijauannya," kata Diana dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Jumat, 15 Desember.
Selain itu, kata Diana, pembangunan Pasar Induk Among Tani Kota Baru merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya- Sidoarjo-Lamongan, Kawasan Bromo Tengger-Semeru serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.
"Diharapkan, pasar ini dapat meningkatkan perekonomian lokal serta menjadi daya tarik wisatawan di Kota Batu," ujarnya.
Sementara itu, Ervin Maulidia yang merupakan salah satu pedagang sembako di Pasar Induk Among Tani Kota Batu mengungkapkan rasa senangnya lantaran kini bangunan pasar sudah lebih bagus dan bersih.
"Kalau dibandingkan pasar lama beda jauh. Kalau di sini bagus bersih, pengunjung lebih senang, fasilitasnya lebih memadai. Saya harap, bisa lebih ditingkatkan sarana dan prasarananya serta lebih sering diadakan event-event agar lebih ramai lagi," ucapnya.
BACA JUGA:
Adapun Pasar Induk Among Tani Kota Batu dibangun setinggi 3 lantai di atas lahan seluas 34.060 meter persegi dengan luas bangunan seluas 34.042 meter persegi. Untuk pembagian bangunannya, lantai 1 sebagai zona basah, lantai 2 sebagai zona kering, dan lantai 3 sebagai zona makanan dan kuliner.
Selain itu, juga dilakukan peningkatan kuantitas bangunan pasar dengan daya tampung 2.630 unit, terdiri dari 1.716 kios dan 914 los. Pasar ini juga dilengkapi dengan eskalator, tangga darurat dan jalur pejalan kaki yang ramah difabel (ramp difabel).
Diketahui, anggaran pembangunan pasar bersumber dari APBN tahun 2021-2023 sebesar Rp166,7 miliar yang digunakan untuk pembangunan secara menyeluruh bangunan utama pasar dan fasilitas penunjangnya, seperti rumah pompa dan GWT, rumah gardu, kantor metrologi, pos security, TPS, saluran drainase, pagar keliling, dan lanskap.