Sukses di Medan Konflik, Drone Bayraktar TB 2 Turki Dikabarkan Diminati Uni Emirat Arab
Drone TB2 Bayraktar. (Wikimedia Commons/armyinform.com.ua)

Bagikan:

JAKARTA - Uni Emirat Arab (UEA) dikatakan tengah menjalin negosiasi dengan perusahaan Turki, terkait minat terhadap drone yang meraih nama di beberapa medan konflik, termasuk perang Rusia-Ukraina, sebut sebuah laporan.

Pembicaraan dengan Baykar difokuskan pada pasokan hingga 120 kendaraan udara tak berawak (UCAV) Bayraktar TB2, Middle East Eye melaporkan, mengutip orang-orang yang mengetahui negosiasi tersebut.

Kesepakatan potensial dapat mencapai sekitar 2 miliar dolar AS, termasuk dengan amunisi, pusat komando dan kontrol, hingga pelatihan, kata laporan itu seperti melansir Daily Sabah 15 September.

Disebutkan, negosiasi antara Baykar dan perusahaan negara dalam badan pengadaan senjata Emirat Tawazun telah berlangsung sejak Maret

Pembicaraan itu dilakukan ketika Turki dan UEA bekerja untuk membangun jembatan ekonomi setelah keretakan selama bertahun-tahun.

Kerja sama di berbagai industri, termasuk pertahanan, menandai kunjungan timbal balik terbaru oleh para pemimpin kedua negara.

Presiden Recep Tayyip Erdoğan melakukan kunjungan kembali ke UEA pada pertengahan Februari, setelah perjalanan Presiden UEA Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) ke Ankara pada akhir November tahun lalu, menandai langkah signifikan untuk mengatasi perselisihan.

Jika kesepakatan drone berlanjut, laporan Middle East Eye juga mengklaim beberapa komponen TB2 dapat diproduksi di pabrik Baykar di UEA.

Bayraktar TB2 dikenal untuk mengeluarkan beberapa sistem anti-pesawat paling canggih, sistem artileri canggih dan kendaraan lapis baja, kemampuan yang ditunjukkannya dalam konflik di Suriah, Irak, Libya dan Nagorno-Karabakh serta Ukraina.

Drone ini telah menjadi faktor yang menentukan sekarang, sebagai ujung tombak dorongan ekspor pertahanan global Turki. Baykar telah menandatangani kesepakatan untuk menjual TB2 ke 24 negara dan telah mencapai titik di mana ekspor menyumbang hampir semua pendapatannya tahun ini, ujar sang CEO Haluk Bayraktar awal bulan ini.

Tingginya permintaan drone, membuat Baykar kini memiliki daftar tunggu hingga tiga tahun. Hingga saat ini, Baykar telah memproduksi lebih dari 400 drone TB2.

Untuk memenuhi pesanan yang datang, Baykar berencana meningkatkan kapasitas produksi, termasuk dengan adanya pabrik di Ukraina. Saat ini, perusahaan mampu memproduksi 200 Bayraktar TB2 per tahun. Angka ini diharapkan meningkat menjadi 500 unit per tahun.