Kisah Unik Keluarga Pelaut Skotlandia: Sang Kakek Kawal Penobatan Ratu Elizabeth II, Cucunya Jaga Prosesi Pemakaman
Prajurit Angkatan Laut Kerajaan Inggris menggelar latihan upacara pemakaman Ratu Elizabeth II. (Sumber: royalnavy.mod.uk)

Bagikan:

JAKARTA - Apa yang terjadi pada keluarga pelaut asal Skotlandia ini boleh jadi membuat orang kebanyakan iri, di mana mereka terlibat dalam penobatan dan pemakaman Raja Inggris.

Adalah John Kerr dan Able Seaman Murray, kakek dan cucu yang sama-sama berdinas di Angkatan Laut, sama-sama terlibat dalam momen bersejarah Ratu Elizabeth II.

John Kerr yang berusia 92 tahun, terlibat dalam upacara penobatan Ratu Elizabeth II sekitar 70 tahun silam.

Tinggal di Irvine, North Ayrshire, kakek Murray berdinas di National Service with the Scots Guards pada tahun 1953. Ia terlibat prosesi penobatan yang berlangsung di London. Dia adalah salah satu dari 16.000 peserta pada parade sepanjang 7,2 km.

"Kakek saya selalu berbicara dengan bangga tentang waktunya di Pengawal, tetapi satu hal, setiap kali saya menyebutkan sesuatu yang seremonial, adalah tentang berada di penobatan Ratu. Itu adalah bagian yang menentukan dari hidupnya, bukan hanya karirnya," tutur Murray, dikutip dari situs royalnavy.mod.uk, Jumat 16 September.

murray kerr
Able Seaman Murray. (Sumber: royalnavy.mod.uk)

"Dia selalu menjadi panutan bagi saya. Dia membawa semua yang dia pelajari di Pengawal ke dalam kehidupan sipilnya. Dia masih menyemir sepatunya. Menyetrika semua pakaiannya. Semuanya rapi," sambungnya.

Sekarang, Murray yang berusia 20 tahun dan trainee seaman specialist Angkatan Laut Kerajaan yang berbasis di HMS Collingwood di Hampshire, akan melakukan hal yang sama seperti salah satu dari lebih dari seribu pelaut dan Marinir Kerajaan, memainkan peran penting dalam pemakaman.

"Ini adalah melakukan yang terbaik yang Anda bisa. Terlihat sempurna. Pergi keluar dan tampil dan muncul dan tunjukkan. Itu saja. Kakek saya berkata, 'lakukan ini dan Anda akan mengingatnya selama sisa hidup Anda," jelas Murray.

Segera setelah terpilih untuk bertugas di pemakaman, dia menelepon kakeknya yang mantan Pengawal Skotlandia, yang berada liner di jalanan The Mall untuk penobatan.

"Kami ingin berada di sana untuk Yang Mulia. Kami tidak melakukan ini untuk orang lain. Kami tidak melakukan ini untuk kami atau keluarga kami. Saya bahkan akan mengatakan, saya tidak melakukan ini untuk angkatan laut, saya tidak melakukan ini hanya karena angkatan laut meminta saya untuk melakukannya. Saya pikir jika saya tidak diaktifkan, saya akan menemukan cara untuk berada di sana untuk Yang Mulia. Itulah mentalitas kita semua," paparnya.

Murray dan rekan-rekannya sedang menyelesaikan pelatihan seremonial intensif, untuk bersiap menghadapi Hari Senin, ketika Angkatan Laut Kerajaan akan menarik Kereta Meriam Upacara Negara yang membawa peti mati Ratu dalam rute sepanjang dua mil. Ini adalah tugas yang telah mereka lakukan sejak pemakaman Ratu Victoria pada tahun 1901.

"Ini sangat besar bagi saya. Berada di sini dan melakukan apa yang kami lakukan untuk seseorang yang saya hormati dan kagumi sepanjang hidup saya," tuturnya.

"Ini adalah kesempatan terakhir bagi kami untuk memberikan sesuatu kembali. Ini sangat besar bagi saya pribadi dan merasa sangat istimewa. Saya merasakan kewajiban yang sangat besar untuk melakukan ini dengan kemampuan terbaik saya," tandasnya.

"Buku-buku sejarah akan mengatakan 'Angkatan Laut Kerajaan berbaris di jalan-jalan saat Ratu dibawa ke Westminster Abbey untuk pemakamannya," pungkas Murray.

Diketahui, Ratu Elizabeth II akan dimakamkan berdampingan dengan sang suami, Pangeran Philip Duke of Edinburgh di Kapel Memorial Raja George VI, Kapel St George, Kastil Windsor, pada Senin 19 September.