Jawaban Berbeda Anies Saat Kembali Ditanya Kesiapan Capres 2024: Ini Baru 16 September
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Instagram @aniesupdaete)

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memandang belum saatnya berbicara soal pencalonan dalam Pilpres 2024. Dia beralasan, masa jabatannya sebagai kepala daerah di Ibu Kota baru akan berakhir pada 16 Oktober mendatang.

Hal itu disampaikan Anies saat dikonfirmasi terkait kesiapannya menghadapi Pilpres 2024. Di Singapura beberapa waktu lalu, eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengungkapkan hal berbeda. 

"Ini baru 16 September. Kan (jabatan Gubernur DKI berakhir) 16 Oktober," kata Anies saat ditemui di Rumah Sakit Siloam, Jakarta, Jumat 16 September.

Anies ketika di Singapura menyatakan siap maju sebagai calon presiden (capres) 2024. Namun dengan syarat, jika ada partai politik atau gabungan partai politik yang berminat mengusungnya.

"Saya siap mencalonkan diri sebagai presiden jika sebuah partai mencalonkan saya," kata Anies kepada Reuters dalam sebuah wawancara di Singapura, Kamis, 15 September.

Anies mengungkapkan tidak menutup komunikasi dengan partai apapun demi bisa melenggang dalam kontestasi politik lima tahunan. Anies terbuka terhadap segala kemungkinan lantaran menjadi sosok tanpa latar belakang partai yang siap maju pesta demokrasi.

Anies juga menanggapi beberapa hasil survei calon presiden yang menunjukkan bahwa elektabilitasnya saat ini termasuk yang tertinggi.

"Survei yang tidak diminta ini terjadi bahkan sebelum saya berkampanye, saya pikir mereka memberi saya lebih banyak kredibilitas," ungkap Anies.

Reuters juga mengulas soal Pilkada 2017. Saat itu, politik identitas menguat dan kelompok masyarakat menjadi terbelah pada pendukung Anies dan pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang bersaing demi mendapat posisi DKI 1.

Pada saat itu, Anies terlihat tidak berbuat banyak untuk memperbaiki politik identitas yang terjadi akibat Pilgub 2017. Namun, Ia mengklaim bahwa kebijakan-kebijakan selama menjadi Gubernur DKI telah kembali mempersatukan rakyat Jakarta.

"Dulu, orang berasumsi tentang saya dan apa yang saya perjuangkan dan apa yang akan saya lakukan di kantor. Sekarang, saya telah menjabat selama lima tahun, jadi nilailah saya berdasarkan kenyataan dan rekam jejak," tandasnya.