Bagikan:

JAKARTA - Lebih dari lima puluh tentara Ukraina tewas dan tujuh ditawan, saat mencoba menerobos pertahanan di dekat pemukiman Nesteryanka, wilayah Zaporizhzhia, menurut administrator yang didukung Rusia Vladimir Rogov, Kamis.

Pada pagi hari tanggal 14 September, Unit Brigade Senapan Bermotor ke-65 Angkatan Bersenjata Ukraina, berusaha untuk menerobos pertahanan Resimen Senapan Bermotor ke-503 dari Divisi ke-19 dekat pemukiman Nesteryanka di wilayah Zaporizhzhia.

Dikatakannya, upaya menembus pertahanan berhasil digagalkan, dengan pasukan Ukraina dipukul mundur, setelah perlawanan dari unit artileri dan senapan bermotor dengan kerugian serius.

Sebuah tank Ukraina dihancurkan oleh tembakan dari senjata anti-tank. Awaknya selamat tetapi ditinggalkan oleh pasukan Ukraina yang melarikan diri dari medan perang.

"Sebagai akibat dari pertempuran, militan (Presiden Ukraina Vladimir) Zelensky kehilangan lebih dari 50 tentara," tulis Rogov di saluran Telegram-nya, dilansir TASS 15 September.

Menurut Rogov, tiga tank, tiga pengangkut infanteri lapis baja M113 buatan AS dihancurkan. Tujuh tentara, termasuk satu perwira, ditawan.

"Selama interogasi para tahanan, mengungkapkan unit-unit tersebut tidak dijaga dengan baik, dengan sebagian besar pasukan cadangan yang tidak terlatih, dikirim ke pertempuran sebagai 'umpan' meriam," tambahnya.

Saat ini, sekitar 72-73 persen wilayah Zaporizhzhia telah dibebaskan. Namun, pusat administrasi wilayah, Kota Zaporizhzhia, di mana hampir setengah dari penduduk wilayah itu tinggal, masih dikendalikan oleh Kyiv dan fungsinya sementara dilakukan oleh Melitopol.

Wilayah ini sedang diintegrasikan ke dalam lingkungan ekonomi dan hukum Rusia, dengan pihak berwenang setempat menyatakan niat untuk menyetujui Rusia.